52

4.1K 128 2
                                    

Yeni menelfon delvia memberi tahu kalau adinda ada di jakarta. Dan memberi tau atas kehilangan anaknya.

"Inalillahi. Ridho meninggal? Turut berduka cita yen. ".

"..."

"Dinda ada di sana? Tanya delvia.

"..."

"Ya allah anak ku. Kami akan segera kesana".

"Ada apa bun? Tanya andra.

"Ridho meninggal dunia. Dan dinda di sana nangis ga terima di tinggal ridho."jawab delvia tak percaya.

"Dinda"rafka langsung pergi ia akan menemui adinda. Sedangkah delvia, andra juga lidya menyusul rafka.

"Din kenapa kamu ga bilang sayang? Kalau kamu bilang aku akan mengizinkanmu"ucap rafka.

Adinda masih menangis di makam ridho. Kini ia tidak memiliki sahabat lagi, alfa pergi dan sekarang ridho yang pergi. "Dinda hiks hiks dinda janji hiks dinda akan menyusul kalian. Dinda akan tepati janji dinda dulu. Yang akan selalu bersama kalian hiks maafkan dinda maaf"

"Sayang sudah jangan men--"belum sempat yeni berbicara adinda berlari. Adinda pergi ia akan ke   bogor rumah pohon adinda dan ridho..

Adinda mengabaikan sakit di perut nya, ia harus pergi ke rumah pohon itu. Adinda telah sampai dan langsung naik. Tangisan nya semakin deras.

Adinda mengacak ngacak kenangan nya bersam kedua sahabatnya. "Kalian jahaattttt!!! Kalian ninggalin dinda sendiriannnnn"teriak adinda tanpa henti menangis.

"Kalian jahat! Kalian tega ninggalin dinda di sini sendiri. Kalian bilang kita sahabat! Tapi kenapa kalian ga ajak dinda pergi. "Lanjut adinda suaranya sudah mulai serak, adinda selalu berteriak.

Adinda teringat saat ia menangis di atas pohon bersama ridho.

Din menangis lah jika itu membuatmu lega.

Aku akan selalu ada bersamamu, aku janji tidak akan meninggal mu din. Aku janji.

Suara itu terus terdengar di telinga adinda. Suara ridho yang berjanji akan menjaga dan menemaninya.

Adinda juga teringat saat ridho menghapus air matanya, bahkan cairan bening yang keluar dari hidung adinda.

"Huaaaa ridhooo "

"Aku membutuhkanmu saat ini"

"Maafkan aku yaang selama ini membohongimu"

Assalamualaikum cantik

Din bagaimana kabarmuu? Aku harap kamu baik baik saja.

Bundaa kamu jangan habiskan makananku.

Bunda antar aku makan siang. Aku yang teraktir kok.

Muka lo jelek kalau nangis.

Gue benci air mata lo.

Dinda makan dong aku ga mau kamu sakit.

"Ridho aku merindukanmu,Dimana janji kamu yang akan pulang dengan selamat?manaa rid"ucap adinda dengan suara sudah pelan,dadanya begitu sesak,matanya juga bengkak ia tidak bisa harus bicara apa lagi hanya ada rasa sakit yang ia rasakan.

"Dindaaa"teriak rafka yang mencari dimana istri nya.

"Kamu dimana sayang?

Rafka ingat jika ia menyimpan gps di mobil nya. Rafka langsung membuka ponsel nya.

Rafka sudah menemukan titik keberadaan adinda. Saat rafka telah sampai rafka melihat mobil nya, namun tidak melihat adinda.

"Sayang kamu di mana? Teriak rafka.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang