39.semuanya selesai!

5.9K 217 6
                                    

Maaf jika part ini kurang menarik:(ini part terakhir. Karena selama satu minggu kedepan aku akan off. 😞

Di karena kan aku. Harus fokus sama ujian

Dan maaf jika masih banyak kesalahan, insya Allah aku akan revisi kembali dan sedikit mengubah part nya. 😄

Selamat membaca 😄❤

Adinda dan rafka kini sedang duduk di shofa ruang tamu.di temani kripik kentang rasa balado.

Tok tok tok.
"Nah mungkin itu ibu"ujar adinda.

Adinda berjalan ke arah pintu.lalu membuka kenop pintu nya. "Asslaamualaikim nak"

Adinda tersenyum dan mencium punggung tangan bayu dan lidya. "Waalaikumsalam bu, yah. Ayo masuk"

Lidya yang melihat rafka yang tengah duduk di shofa, terlihat bersih dan
Rapih. "Nak. Terimakasih sudah sudi mengurus rafka. Ibu ga tau dengan cara apa membalas kebaikanmu."Ucap lidya.

"Bu. Mas rafka suami aku. Dan mana mungkin aku membiarkan nya,aku akan mengurus nya sampai dia sembuh"balas adinda.

"Rafka. Kami harus bangga punya istri seperti dinda. Di luar sana jarang sekali mau menerima suami nya yang tidak bisa berjalan. Bahkan kamu tidak bekerja saat ini"ucap bayu.

"Kamu jangan menyakiti dinda rafka! Lanjut bayu.

Rafka menganguk faham

"Iya ayah. Rafka mengrti"

"Oh iya dinda tadi beli kue. Dan maaf dinda tidak masak hari ini, dinda tidak sempat"ujar adinda
Lidya tersenyum.

"Tidak apa apa nak"jawab bayu.

Adinda mengangguk.

Drutt drutt drutt

Ridho sahabatku 🐻
Assalamualaikum bundaa cantik. Jangan lupa besok lusa aku gue wisuda.

Iya ga akan lupa lah. Kan barusan kamu ngingetin.
Read√

Din aku merindukanmu.

"Din. Kamu sedang apa? Tanya rafka yang melihat adinsa fokus pada ponsel. "Ah iya? Maaf"adinda langsung menaruh ponsel nya di atas meja.

"Ibu sama ayah menginap kan di sini? Tanya adinda penuh harap.

"Iya kami akan menginap. Dan untuk besok dinda langsung kuliah biar gantian sama ibu. "Ucap lidya.

Adinda hanya mengangguk.

Waktu menunjukan pukul. 21.30 adinda dan rafka sudah berada dalam kamar, begitupun bayu dan lidya.

Adinda yang sudah membaringkan tubuh di sebelah rafka menatap kosong langit langit kamar nya.

"Din kenapa belum tidur? Tanya rafka yang ada di sebelah adinda.

"Aku belum ngantuk mas"jawab adinda tanpa menoleh.

"Aku takut besok semua nya sudah selesai, aku tidak bisa bersamamu lagi, aku tidak bisa menyiapkan mu sarapan. Aku tidak bisa sholat bersamamu lagi, bercada bareng, berdebat karena hal kecil. "Batin adinda.

"Dan mungkin ini malam terakhir ku bersama mu mas"lanjut adinda.

Rafka memeluk adinda. "Tidurlah sudah malam. Dan besok pagi semoga aki bisa berjalan, dan aku janji akan mengajak mu jalan jalan"ucap rafka.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang