Waktu menunjukan pukul. 19.30,baru saja adinda dan rafka sampai di bali. Kini mereka sedang berada di sebuah kamar hotel.
"Mas emang harus banget ya dinda ikut? Mas di sini kan urusan kantor, terus dinda harus sendiri? Mas kerja, dinda di sini sendiri, ga ada yang nemenin. Mas ga kasian apa? Kalau tau gini dinda balik aja ke jakarta. Di sana ada bunda, ada ridho juga. Di s--"rafka kesal karena dinda terus mengoceh.
"Diem dulu!jangan bawel"Potong rafka membuat adinda langsung terdiam.
"Ah mas lupa. Mas hanya membawa baju mu satu. "Ucap rafka
"Yah mas. Terus aku pake baju apa? Tanya adinda sedikit kesal.
Rafka tersenyum. "Sebenernya,kita ke sini bukan untuk urusan kerja. "Ujar rafka.
"Jadi kamu bohonginku? Tanya adinda sudah malai marah.
"Ya dengerin dulu. Ya sebenar nya urusan kerja,tapi tadi ada pesan. Kalau pak edward menunda nya. "Jelas rafka.
"Yaudah kita pulang aja ke bandung."ajak adinda.
"Enak aja! Uang aku udah di pake.kita lanjutin aja. "Tolak rafka.
"Oh ini. Kamu pake baju ini. "Rafka menyodorkan kotak berwarna hitam. Dan adinda langsung menerimanya. "Kamu ganti baju. Setelah itu kita makan di sini. "Ujar rafka.
Adinda hanya mengangguk.
Adinda membawa nya ke dalam kamar mandi. Dan memakai baju itu. Dan rafka ia sudah kembali sesudah menyiapkan makan malam.
"Massss. "Teriak adinda dalam kamar mandi.
"Kenapa din? Tanya rafka.
"Kamu salah kasih aku baju? Kenapa baju nya kayak gini? Teriak adinda lagi.
Adinda marah karena rafka memberikan nya baju dress seatas lutut juga tanpa lengan. Baju dress yang berwarna putih.
"Kamu pakai saja. Nanti saya jelasin. "Jawab rafka santai.
"Mas! Aku ga pake jilbab! Lagi lagi adinda berteriak dalam kamar mandi.
"Sayang, kita sudah menikah. "Ucap rafka.
Adinda merapihkan rambut hitam nya. Lalu mengambil nafas, berusaha setenang mungkin.
Ceklek.
Rafka melihat ujung kaki hingga ke
Kepala. Mata nya tidak berkedip. Sudah lama ia tidak melihat adinda memakai dress. Terakhir saat adinda berumur. 16 tahun, saat adinda belum menggunakan hijab."Terus aja liat! Nanti zina mata loh. "Ketus adinda berdecak pinggang.
"Zina ke istri sendiri boleh lah. Kalau zina ke wanita lain baru. Dan badan kamu bagus din. "Puji rafka masih menatap adinda.
Adinda mengambil cimono yang berada di sebelah nya. Lalu menutup tubuh nya. "Jelasin!
"Oke. Urusan kantor tidak jadi. Ya awal nya aku mau balik ke bandung. Cuman bunda dan ibu ku melarang nya. Dan menyuruh kita bulan madu di mari. Haneymoon.kita harus memberi kan nya cucu. Pesanan mereka kan lumayan banyak 13 baby."jelas rafka.
"Dia pikir aku pabrik apa? Batin adinda.
Adinda langsung menutup mata. "Ya allah apa aku sudah siap? Tanya nya dalam hati. Rafka menyelip kan rambut adinda ke belakang daun telinga. "Sekarang kita makan malam dulu. "Rafka menuntun adinda.
Selesai makan. Adinda masih terdiam tidak mengeluarkan suara. Ia takut rafka meminta hak nya.
"Dinda"panggil rafka
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga yang Di Rindukan
Fiksi Umum🚫DiLARANG PLAGIAT! 🚫 JIKA ADA KESAMAAN TOKOH. MOHON MAAF BUKAN DI SENGAJA. "aku tidak akan pernah mencintaimu! karena pacarku lebih cantik dan semperna! ucap rafka tanpa memperdulikan perasaan adinda yang begitu sakit mendengarnya. adinda gadis...