"Ini kan? Mobil mbak agnia. "Ucap adinda.
"Kenapa ada di sini? Jeda tiga detik.
Adinda langsung masuk ke dalam rumah nya, ia tidak melihat keberadaan rafka atau pun agnia.
"Mas. "Panggil adinda sedikit berteriak.
"Dinda. "Ucap wanita memakai celana jins berwarna hitam, dengan baju berwarna merah.
"Kamu ngapain di sini? Oh ya kamu itu murahan datang ke rumah pria. Luar nya aja tertutup. Tapi ternyata kamu munafik. "Ucap agnia dengan senyuman tak suka.
"Maksud mbak agnia apa?! Jaga bicara mbak! Dan seharus nya saya yang bertanya, kenapa mbak ada di sini? Mbak kan sudah putus hubungan dengan mas rafka. Untuk apa kemari. "Balas adinda tak terima. Jujur hati nya saat di sebut wanita munafik.
"Dan lebih baik mbak pergi. "Lanjut adinda membuat agnia menatap nya tajam.
Agnia mendekati adinda, dan menekan pergelangan tangan nya. "Kamu berani mengusirku?!tanya marah agnia.
"Mbak sakit. "Ucap adinda kesakitan. Karena luka di pergelangan nya belum sembuh total."Ini buat lo yang berani sama gue."tekan agnia.
"Sa-----"
Brukkk
"Aduh raf sakit, adinda mendorong ku."Adu agnia yang sengaja menjatuhkan diri nya sendiri,saat mendengar suara rafka.
"adinda.!bentak rafka.
"G..gak enggak mas.aku tidak melakukan nya. Di.. dia menj--"ucap adinda terbatah batah.
"Cukup dinda! Aku tau kamu sangat tidak suka agnia! Aku sangat kecewa sama kamu din. "Ucap rafka marah.
Rafka membantu agnia berdiri. Sedangkah agnia tersenyum penuh kemenangan.
"Sakit raf, mungkin ini balasan buat aku. Karena aku datang kemari, dan aku pernah menyentuh barang nya. Dan dinda dendam sama aku. "Ucap agnia membuat rafka kembali menatap adinda tajam. "Tidak mas aku berani sumpah. Aku tidak seperti apa yang mbak agnia katakan. "Adinda berusaha mengakatakn kebenarannya.
"Dan mbak agnia jatuh karena diri nya sendiri. "Jeda dua detik.
"Raf. Kamu tau aku kan? Mana mungkin aku bohong. Dan mana mungkin aku menjatuhkan diri ku sendiri. "Elak agnia.
"M--. "
Plakkkk..
Belum sempat adinda mengeluarkan suara. Rafka tiba tiba saja menampar nya. Adinda yang merasakan sakit dan panas di wajah nya, meneteskan air mata nya lalu menatap rafka tajam.
"Aa.. Aku tidak seperti apa yang agnia katakan. "Ucap adinda dengan nada yang begetar.Adinda membawa barang nya dan langsung pergi menaiki anak tangga. Baru kali ini adinda merasakan tamparan dari seorang pria. Yaitu dari suami nya sendiri.
"Ag. Kamu tidak ada yang luka kan? Tanya rafka.
Agnia menggeleng.
"Tidak. Aku tidak ada yang luka. "Jawab agnia.
Adinda menjatuhkan tubuh nya di atas ranjang, dengan memeluk bantal guling. "Hiks hiks mas kamu jahat. Kamu tega menamparku hiks. "
Adinda melihat pergelangan nya, yang tadi di tekan agnia.luka nya kembali memerah dan sedikit mengeluarkan darah.
Adinda duduk di meja rias dan menatap wajah nya di cermin yang terlihat sembab.
"Hiks hiks kamu ga liat yang sebenar nya mas. Dan kamu dengan enak nya, langsung mempercayai agnia. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga yang Di Rindukan
Fiksi Umum🚫DiLARANG PLAGIAT! 🚫 JIKA ADA KESAMAAN TOKOH. MOHON MAAF BUKAN DI SENGAJA. "aku tidak akan pernah mencintaimu! karena pacarku lebih cantik dan semperna! ucap rafka tanpa memperdulikan perasaan adinda yang begitu sakit mendengarnya. adinda gadis...