30.pemaksaan.

3.2K 131 0
                                    

Aku bukan wanita kuat, aku bukan wanita hebat, aku juga bukan wanita sempurna. Aku hanya wanita biasa yang ingin di cintai tanpa harus di bagi.

-adinda ufairah farhanah-

"Cincin ayah mu? Kamu sedang tidak berbohong kan? Tanya adinda.

"Tidak din. Mana mungkin aku membohongimu. Aku tidak mau melakukan nya, karena aku belum siap jika harus kehilanganmu dan tidak akan pernah siap. "Jawab rafka meyakin kan adinda.

"Aku bukan wanita kuat, aku bukan wanita hebat, aku juga bukan wanita sempurna. Aku hanya wanita biasa yang ingin di cintai tanpa harus di bagi. "Ucap adinda dengan menatap rafka lekat.

"Maaf jika aku egois. Bukan karena aku serakah, tapi  apa yang menjadi milikku ,tetap milikku."lanjut adinda.

"Tidak aku tidak mau kehilanganmu dinda. Aku sudah mencintainya dan dinda tidak boleh tau soal agnia. "Batin rafka.

Rafka langsung memeluk adinda. "Aku mencintaimu dan aku tidak mungkin melakukan itu. "Ucap rafka.

Adinda membalas pelukan rafka. Setelab berpekukan cukup lama adinda meminta rafka untuk mengotret nya. "Mas tolong foto aku ya. "Pinta adinda.

"Masya Allah istri saya jelek banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Masya Allah istri saya jelek banget."celetuk rafka.

"Apa kamu bilang mas?! Tanya adinda memanyun kan bibir nya.

"Istri saya cantik. "Jawab rafka.

"Kalau di liat dari langit ke tujuh. "Lanjut nya membuat adinda mencubit perut rafka.

"Awss. Usil kamu. "Ucap rafka.

Adinda memalingkan wajah. Rafka mendekati wajah adinda. "Mau apa? Tanya adinda.

"Mau cium pipi nya boleh? Tanya rafka sudah memanyunkan bibir nya. Adinda segera memukul dahi rafka. "Ga mau! Kan aku jelek. "Ketus adinda.

"Satu kali aja."

"Ga. Adinda ga mau! Tolak adinda.

"Oh jadi ga mau nih? Tanya rafka menghembuskan nafas.

"Ga mau! Jawab adinda.

Rafka langsung menarik adinda ke dalam pelukan nya. Adinda  langsung syohk. "Yaudah bibir aja. "

"Ga mas. Ga mau!

Rafka terus memanyunkan bibir nya sedangkah adinda berusaha menahan wajah rafka. Tenaga rafka lebih besar di banding adinda.

Cup

Rafka berhasil mencium pipi adinda. Adinda memanyunkan bibirnya. "Dasar pemaksaan! Ketus adinda.

"Yey saya menang. "Ucap rafka penuh kebangga an.

"Nyenyenye"

"Pokok nya aku harus dendam. "Ucap adinda.

"Yaudah nih. Uuu"rafka menyodorkan bibir nya.

Surga yang Di RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang