Cambrige Amerika Serikat 9.35 AM
***
Gue baru aja selesai kuliah, sekarang gue menuju parkiran mobil mau pulang. Jam 11 siang temen - temen gue ngajak ke club nongkrong.
Oh ya, waktu gue telfonan sama Keyra kemarin tiba-tiba dia kayak panik gitu gue sebenernya takut banget dia kenapa - kenapa. Dan kayanya hp dia itu kelempar trus suara dia kaya ketakutan itu bener-bener bikin jantung gue berdetak gak normal karena takut. Gue teriak-teriak dia gak nyaut, gue cuman denger suara berisik klakson mobil doang.
Gue nunggu sampe 4 menit gue panggilin dia gak nyaut akhirnya gue matiin sambungan telfon itu, sampe gue susah tidur karena gak tenang mikirin Keyra. Eh pagi nya pas gue cek hp, Keyra Line gue kalo dia baik baik aja, kemarin katanya nyelametin anak kecil yang hampir ketabrak mobil, disitu gue lega banget.
Pas bales chat dia gue gak sempet telfon dia karena buru-buru banget nyiapin bahan buat praktek matkul gue.
Oke. Sekarang gue udah di apartemen ganti baju santai, bales chat temen gue namanya Kenzo dia udah nunggu di club sama Clean dan Zito gue langsung otw.
Btw, Kenzo itu dari Inggris dia ganteng, tinggi nya hampir sama kaya gue, Clean dari Australia dia juga ganteng, dan Zito itu dari Jepang.
Ini kedua kali nya gue menginjakkan kaki di club malam setelah tinggal di Cambridge. Gue sebenernya gak begitu suka dengan tempat ini, tapi setelah kenal mereka bertiga gue di paksa ikut katanya 'kalo lo stress, banyak pikiran mending kesini aja minum, karena pasti kita lupa' dan setelah itu gue ikut dan coba minum yang namanya vodka untuk pertama kali, ternyata bener. Disaat gue stress karena pelajaran, atau capek karena buat makalah pergi kesini adalah salah satu faktor penghilang stress gue.
Musik EDM sangat keras menyapa gendang telinga gue, bau alkohol dan rokok bercampur jadi satu, serta wanita dengan pakaian sangat minim melenggak - lenggokkan tubuhnya.
Mata gue menyisir tempat ini mencari keberadaan ketiga temen gue. Dan Assa, mereka lagi duduk di sofa dengan dikelilingi 3 wanita berpakaian minim.
" Woy bro. " - Clean
" Ayo duduk. " - Zito
" Mau minum apa? " - Kenzo
" Coacktail aja. " gak lama ada pelayan yang nganter minuman gue.
" Mau gue panggilan cewek? " - Clean
" Enggak makasih, kalian lanjut aja. " gue lanjut minum Coacktail sambil ngelihatin mereka bertiga yang main sama cewek.
Disini bebas mau melakukan sex dimana, ketiga temen gue itu brengsek suka alkohol dan sering one night stand. Gue sih gak ikut-ikutan main cewek ya, karena gue jijik banget sama cewek murahan yang celup san celup sini.
Lagian gue ini menghargai wanita, gue gak mau jadi cowok brengsek yang suka nebarin benih dimana-mana.
Kadang gue mikir, cewek cewek disini kok mau ya kerja kaya gini? Apa gak malu sama suaminya kalo ntar nikah? Sebenernya bukan cuman jijik, tapi gue juga gak mau nyakitin Keyra.
Gue masih dalam pemikiran gue, tapi tiba-tiba ada cewek yang duduk di pangkuan gue dengan tangannya yang mengelus paha gue sengaja goda gue.
" Will you step aside? " gue menggeram marah.
" Don't you want to play with me, honey? "
Dia masih terus berusaha goda gue, dan bikin gue semakin jengkel." I don't like cheap women like you. " ucap sarkartis gue dengan tatapan tajam supaya dia takut.
" Your words are cruel, Sir. " gue lihat mata dia berubah jadi takut.
" Leave before I drag you out of here. " gue menggeram marah dan dia langsung lari ketakutan.
" Calm down bro, kau membuat nya takut lihatlah. " - Kenzo
" Cobalah one night stand sekali saja, pasti kau akan menyukainya. " - Zito
" I can't do that. " gue masih merasa jengkel.
" Why? " - Clean
" I'm engaged. "
" Dia kan tidak tau kalau kau melakukan itu, kekasih mu berada di Korea dia tidak akan mencurigai mu dude. " - Kenzo
Gue paling benci kalo mereka udah maksa gue buat one night stand. Mereka emang gak pernah berada di tahap mencintai seseorang tanpa mau menyakiti.
Menenggak habis cocktail gue dan berdiri berniat akan pergi dari tempat ini.
" Mau kemana? " - Zito
" Pulang, gue duluan. " gue gak menggubris mereka yang terus memanggil gue.
Mobil Dodge hitam milik gue melesat kencang membelah jalanan di Cambrige. Kepala gue sedikit pusing karena efek alkohol tadi walaupun kadar alkohol nya gak terlalu tinggi.
Ketiga temen gue itu bener-bener brengsek, otak mereka pinter di kampus, tapi kenapa bodoh banget kalo udah masuk club dan main sama cewek. Mereka gak takut kena HIV ya? Gak jijik apa sama cewek yang begituan.
Emang temen yang paling baik itu adalah geng ekso, mereka yang selalu ngingetin kalo gue salah, selalu ngasih jalan yang bener saat gue tersesat.
Ah sial nya gue jadi pengen pulang ke Korea sekarang juga. Gue gak menyesal sih kuliah disini dan ninggalin sahabat - sahabat gue termasuk Keyra.
Gue suka disini, pendidikan disini sangat maju walaupun gak beda jauh sama Korea. Tapi disini adalah impian gue dari kecil, gue selalu ingin masuk Harvard.
Sebenernya Zito, Kenzo, dan Clean itu baik. Mereka juga selalu saling bantu saat lagi kesusahan, cuman brengsek nya ya kalo udah masuk club dan itu gak bisa di berhentiin.
Gue sekarang berhenti di supermarket mau beli air minum sekalian cemilan buat di apartemen.
Bruk
" Oh i'm sorry, I didn't mean to. " seorang cewek baru aja nabrak gue dan dia minta maaf sambil nunduk.
" It's oke. " dia pun mendongak.
Deg.
Mata kita bertemu dan saat itu juga gue membeku, gak tau mau bilang apa. Dia adalah orang 3 tahun lalu yang masih sama cantik, bulu mata lentik, senyuman yang menjadi favorit gue dulu.
" Sehun. " suara lembut nya menyapa gendang telinga gue membuat gue tersadar dari lamunan itu.
***
Next!!!
Jangan lupa vote ya💟
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun ✔
Fanfiction*** Sakit. Adalah definisi disaat hati tersakiti oleh perkataan atau perbuatan seseorang yang kita percaya dan sayang. Itu yang gue rasaain saat ini. Perkataan nya sukses buat gue hampir menangis. *** Ada chapter yang di private. Ayo follow dulu...