Dia.

152 11 17
                                    

Gue memulai pagi gue hari ini dengan senyuman. Sebenernya hati gue masih sakit karena Sehun, tapi gue udah dewasa, gak seharusnya galau terus karena urusan PERCINTAAN.

Sepulang gue dari Cambridge, dia nelfon gue terus dan Line gue terus tapi gak gue hirauin. Gue gak mau ya nge-blokir kontaknya karena cuma bertengkar. Dan gue juga gak mau tiba-tiba mutusin tunangan ini, karena gue gak mau orang tua Sehun dan orang tua gue kecewa sama dia.

Sekarang gue ada di balkon kamar memandang langit yang sangat cerah hari ini. Udaranya juga sangat sejuk banget pagi ini.

" Adek, di panggil Papi di ruang kerjanya sekarang. " lamunan gue buyar saat bang Chanyeol tiba-tiba masuk kamar gue.

" Iya bang. "  gue berjalan menghampiri bang Chanyeol lalu memeluknya.

" Kenapa? " abang peluk gue balik.

" Gapapa, cuma kangen aja. "

" Berantem lagi sama Sehun? "

" Enggak. "

" Trus kenapa tiba-tiba gini? "  suara lembut bang Chanyeol itu menenangkan gue saat gue sedih.

" Keyra ke Papi dulu. " gue lagi gak mau nginget tentang Sehun, jadi gue berusaha mengalihkan pembicaraan.

" Selalu ngalihin pembicaraan. " gue gak perduli bang Chanyeol ngomong itu dan langsung ke ruang kerja Papi.

Ceklek

Gue menyembulkan kepala di pintu, mengintip Papi sedang apa.

" Masuk sayang. " - Papi

" Kamu udah keterima di Universitas Ruprecht Karl Heidelberg. Ini adalah universitas terbaik di sana, kamu berangkat besok. Karena lusa pembelajaran semester 1 maba akan di mulai. " jelas panjang lebar Papi.

" Serius Pi? Aku udah keterima gitu aja, dengan cepet nya? "  pekik gue

" Iya sayang, kamu kan tau Papi bisa ngelakuin apa aja. " ucap Papi dengan senyum bangga nya.

" Hngg iya deh Papi emang yang terbaik hahah. "

" Papi bakal kangen sama kamu, gak bakal ada yang Papi peluk gini. " Papi
meluk gue dengan sayang.

" Kan ada Mami sama bang Chanyeol yang bisa Papi peluk. "

" Chanyeol cowok, gak mau lah Papi peluk kaya gini. "

" Papi sering jengukin aku disana ya sama Mami dan bang Chanyeol juga. "

" Pasti, oh ya kamu udah kasih tau Sehun? " gue menggeleng.

" Belum Pi, aku mau kasih kejutan. " bohong gue.

" Oh ya Papi juga udah beliin kamu apartemen disana, biar kamu gak tinggal di asrama. Papi juga udah beliin mobil supaya kamu gampang buat pergi kemana-mana. Saat kamu sampe di bandara, ada temen Papi yang nunggu disana. Namanya Morgan Lee, dia tinggi, ganteng, dan umurnya sekitar 35 tahunan. "

" Iya Papiii, makasih banyak. "

" Yaudah, Papi mau ke kantor dulu. "

" Loh Papi gak libur? Inikan hari minggu Papiii. " rengek gue.

" Cuman sebentar, ngambil berkas trus pulang deh. "

" Yaudah deh, aku ke bawah dulu. "

Gue menghampiri bang Chanyeol yang lagi duduk berdua sama Mami sambil nonton tv.

" Lusa aku berangkat ke Jerman. " gue langsung mendudukkan diri di sebelah Mami.

" Loh kok cepet banget. " - Mami

" Ngapain dek ke Jerman? " - Chanyeol

Gue belum kasih tau bang Chanyeol kalo mau kuliah disana.

" Kuliah kedokteran di sana bang, aku kemarin minta Papi buat daftarin disana dan udah kertrima di Universitas Ruprecht Karl Heidelberg. "

" Katanya kuliah sama gue, kenapa mendadak kuliah disana? "

" Gue berubah pikiran karena gue pengen cari suasana baru. " ucap gue sambil tersenyum.

" Yaah Mami jadi kangen ntar. " - Mami

" Sering-sering kunjungin aku disana ya Mi. "

" Duuh adek, gue jadi kesepian kan. Ntar kalo Mami Papi perjalanan bisnis gue sama siapa coba? "

" Ehehe ajak geng ekso aja kesini tiap hari bang. "

" Ah ntar dikira gue homo lagi. "

Obrolan kita terhenti saat Papi menghampiri kita bertiga dengan setelan jas nya.

" Papi berangkat dulu ya. " pamit Papi

" Kemana Pi? " - Chanyeol

" Kantor, mau ambil berkas. " - Papi

" Hati-hati ya Pi. " - Mami

Sekarang tinggal kita bertiga yang serius nonton drama korea kesukaan Mami.

" Nona Keyra, ada tamu di luar. "

Tiba-tiba ada penjaga masuk dan ngomong sama gue.

" Oh iya pak. " gue bersiap berdiri.

" Siapa dek? " ucap Mami dan Abang bersamaan.

" Gak tau, aku keluar dulu ya. "

Gue pun menuju gerbang mansion gue, dan melihat cewek berambut panjang berdiri membelakangi gue.

" Siapa ya? " tanya gue dan dia menoleh.

Mata gue terbelalak saat melihat siapa yang ada di hadapan gue saat ini. Dia adalah salah satu alasan kenapa gue nangis dan bikin gue sakit hati.

Dia orang yang masuk dalam list orang yang gue benci. Cewek cantik, berwajah blasteran Korea - Barat, dengan rambut panjang agak kecoklatan, pakaian yang sangat minim hingga payudaranya terlihat setengah,dengan senyuman manis yang terpatri di wajahnya.

Dan sialnya dia cantik banget.

Gue lama-lama muak lihat senyuman dia yang merekah saat melihat gue. Nafas gue memburu karena rasa benci itu tiba-tiba datang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Next!!!
Jangan lupa vote💖

Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang