Jennie Kim.

109 10 18
                                    

Cambridge, Amerika Serikat 3.00 PM

***

Setelah pertemuan gue sama mantan pacar gue 3 bulan yang lalu, kita semakin deket. Ternyata dia tinggal disini udah lama dan kuliah di Universitas Cambrige.

Dia itu namanya Jennie Kim, dia cinta pertama gue sebelum Irene. Kita pacaran dulu selama 2 tahun dan gak pernah ada masalah, kita putus ya karena dia mau pindah ke luar negeri tapi gue gak tau dimana.

Kita putus nya baik-baik kok, sebenernya gue dulu gak mau putus karena gue sayang banget sama dia. Tapi dia kekeuh minta mutus katanya gak mau LDR, yaudah gue nurut aja. Sampe akhirnya gue ketemu sama orang yang hampir sama kaya Jennie yaitu Bae Irene.

Irene itu orang nya lembut banget, dia cantik, tapi itu dulu sebelum gue tau sifat aslinya.

Jujur sih kalo Jennie itu semakin cantik, dia dari dulu gak berubah, tetep jadi cewek yang lembut dan pinter.

Sekarang gue lagi jalan sama dia, lebih tepatnya nemenin dia beli beberapa buku di mall.

" Hun, kamu gak sekalian beli buku juga? Mumpung disini. " - Jennie

" Enggak, aku baru aja beli buku. "

" Oh yaudah, sekarang kita mau kemana? Ini masih sore loh kalo pulang. "

" Gimana kalo kita ke tempat bermain. "

" Oke deal. "  dia senyum sumringah, senyuman yang masih jadi favorit gue.

Dia gandeng tangan gue lebih dulu dan narik gue ke tempat bermain, ah lebih tepat nya timezone.

" Hun kita main basket yuk,  nanti yang kalah traktir makan. " - Jennie

" Oke siapa takut. " gue tersenyum jahil.

Dia melempar bola basket ke dakam ring dengan cepat, begitu juga gue tapi gue lebih cepat dari dia. Score gue lebih tinggi dari dia, dan akhirnya gue menang.

" Yaah kalah. " dia menunduk lesu.

" Jadi, kamu kalah bakal traktir aku kan? Hhaha. " gue ketawa mengejek.

" Iyaa deh aku yang trakir. "

Dia tersenyum dan berjalan ninggalin gue menuju restoran deket sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tersenyum dan berjalan ninggalin gue menuju restoran deket sini.

Setelah acara makan-makan kita tadi, gue ngajak dia ke apartemen gue karena dia bosen kalo di rumah sendirian jadi ya gue ajak kesini.

Ini bukan pertama kalinya sih dia kesini, dia sering banget kesini. Kadang nganterin makanan yang di buat, kadang kesini pas bosen, kadang juga ngajak main ps sama gue.

"Hufftt capek. " gue duduk di samping nya.

" Masa capek banget. "

" Iya huun. " rengek dia, gue cuma tersenyum.

" Yaudah tiduran aja. " gue mengelus puncak kepalanya.

Dia berbaring dengan paha gue di jadiin bantal sama dia. Gue cuma tersenyum sambil mengelus kepalanya, dia merem.

" Kamu gak berubah ya hun. " dia ngomong tapi matanya masih merem.

" Emang gak berubah. "

" Iya, masih sama. Oh ada perubahannya sih, kamu tambah ganteng, tambah tinggi, dan rambut kamu rapi. "

" Kamu juga tambah cantik, tambah tinggi tapi sedikit. " gue sengaja menggoda dia haha.

" Iihh nyebelin. "

" Enak ya kalo kita balik kaya dulu, bisa sering kaya gini. " senyum yang tadi terpatri di wajah gue mendadak luntur.

Gue belum kasih tau dia kalo udah tunangan. Gue masih belom siap buat kasih tau, karena gue masih kangen sama dia. Kalo boleh jujur, masih ada sedikit rasa sayang gue ke dia.

" Hun kok kamu diem. "

" Iya aku juga kangen sama masa pas kita pacaran dulu. " gue berusaha tersenyum.

Gue gak tau kenapa gue bisa goyah kaya gini. Disaat gue sibuk sama Jennie, gue lupa keberadaan Keyra. Dia pasti marah kalo tau gue kaya gini, dan gue merasa jadi cowok brengsek yang mainin hati kedua perempuan ini.

Chuup

Gue kaget saat Jennie tiba-tiba cium bibir gue. Gue terbuai sama ciumannya dan langsung menarik tengkuknya untuk memperdalam ciuman ini.

Bibir dia seakan candu buat gue walaupun ini pertama kali nya gue ngerasain bibir dia.

Gue terus melumat bibirnya, menyesap, melilit lidah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue terus melumat bibirnya, menyesap, melilit lidah nya. Dia mukul dada gue tanda dia kehabisan nafas.

" Hah hah, aku kehabisan nafas tau. " dia ngos-ngosan sama kaya gue.

" Iya maaf. "

Dia mengerucutkan bibir nya dan itu semakin bikin gue gemes, akhirnya gue cium bibir dia sekilas trus lari.

" Iihh Sehun nyebelin tau gak. " gue terus di kejar sama dia.

" Itu bonus ninie. " 

Ninie itu panggilan kesayangan gue dulu.

" Hah udah ah aku capek. " 

" Aku pulang ya hun, udah malem ini. Nanti mama aku nyariin. "

" Oh yaudah aku anter. " dia mengangguk.

Gue mengantar Jennie sampe depan rumah nya aja.

" Gak mampir dulu hun? "

" Enggak deh, udah malem banget. Aku langsung pulang aja ya. "

" Yaudah kamu hati-hati ya, thanks for today. " dia tersenyum lalu mencium bibir gue sekilas.

" Bye hunniee. " senyum gue merekah saat dia manggil gue itu.

" Bye, aku duluan ya. "

Gue langsung kembali ke apartemen bersiap mau tidur, tapi ngecek hp dulu.

Dan shit, Keyra nelfon gue, Line gue, sms gue dan gue gak tau kalo hp gue bunyi.

Keyra sayang❤️ 10 missed call
Keyra sayang❤️ 110 notification Line
Keyra sayang❤️ 15 message

Gue mencoba telfon dia beberapa kali tapi gak di angkat, gue bales spam Line dia gak di read. Sekarang gue malah makin merasa bersalah sama dia.











Next!!!
Jangan lupa vote💖

Sehun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang