Keyra berjalan lesu dengan tatapan yang sulit di artikan sambil menarik kopernya. Pipinya membiru dan bengkak, ujung bibir yang masih mengeluarkan darah karena tamparan keras tadi.
Jam 2 dini hari dia masih belum mencari hotel untuk mengistirahatkan badannya. Dia masih terus saja berjalan entah kemana dan dimana dirinya berpijak saat ini.
Pikirannya blank, dia masih teringat jelas apa yang dia lihat dan saat Sehun menamparnya di depan umum itu membuat dirinya semakin kalut.
Keyra berhenti melangkah di tempat yang agak sepi, lalu berjongkok dan menelungkupkan kepalanya di lutut nya dengan kedua tangannya yang menjadi tumpuan kepalanya.
Dia menangis saat ini, menangis tersedu-sedu tidak perduli dengan orang yang melewatinya dengan tatapan aneh.
Keyra menangis cukup lama masih dengan posisi yang sama. Rambutnya berantakan, darah yang mengering, dan baju yang sedikit lusuh.
Keyra mendongak kan kepalanya, menghapus air mata nya dengan kasar. Lalu berdiri menarik kopernya dan melanjutkan langkahnya.
Dia tidak tahu harus kemana saat ini, dia saja tidak tahu dimana dirinya berpijak. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 3 malam, udara semakin dingin dan Keyra hanya menggunakan pakaian tipis.
Handphone nya mati, dan Keyra ingin bertanya pada seseorang namun sangat sepi disini. Ia pun berhenti di halte bus, ia mendudukkan dirinya di sana karena sangat lelah.
Keyra melihat sekitar, dan sepertinya tidak ada hotel atau tempat penginapan disini.
Dia pasrah sekarang, dia menyandarkan tubuhnya pada dinding kaca halte bus, memeluk erat tas nya dan memejamkan matanya sejenak karena kantuk telah menghampirinya.
🐣🐣🐣
Jennie setelah melihat kejadian kemarin, ia memutuskan untuk pergi dari apartemen Sehun walaupun ia tidak tahu siapa sebenarnya wanita yang dikejar Sehun.
Setelah kemarin Sehun meninggalkan Keyra, ia langsung kembali ke apartemennya dan tidur. Ia sudah tidak perduli lagi kemana perginya Jennie. Dia sudah sangat lelah dan memilih mengistirahatkan badannya.
Tidur Sehun terganggu saat ada yang menelfonnya pagi-pagi begini. Dia merasa kesal lalu mengangkat telfonnya.
" Hallo Sehun. "
Sehun langsung membuka matanya saat mendengar suara dari Mami nya Keyra.
" Ya hallo Mi. "
" Keyra masih tidur ya? Kok dari semalem handphone nya gak aktif sih. Kan Mami khawatir. "
Deg. Mendadak perasaan Sehun di kelilingi rasa bersalah karena menampar Keyra lalu meninggalkannya.
" Eeh iya Mi. " gugupnya.
" Huh syukurlah kalo gitu, yaudah maaf ya Mami ganggu kalian tidur. "
Pip
Mami Keyra mematikan sambungan telfon sepihak. Sehun langsung bangun dari tidurnya menuju kamar mandi.
Bagaimana bisa dia enak-enakan tidur nyenyak disini sedangkan dia tidak tahu dimana Keyra tidur semalam. Pikir Sehun.
Setelah mandi dia mencoba menelfon Keyra namun tidak aktif. Dia berusaha melacak ponsel Keyra dan terakhir menyala berada di sebuah tempat yang tidak begitu jauh dari sini namun tempatnya sangat lah kumuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehun ✔
Fanfiction*** Sakit. Adalah definisi disaat hati tersakiti oleh perkataan atau perbuatan seseorang yang kita percaya dan sayang. Itu yang gue rasaain saat ini. Perkataan nya sukses buat gue hampir menangis. *** Ada chapter yang di private. Ayo follow dulu...