24. Menjaga? Dimas!

155 21 12
                                    

Sore itu pintu membuka di rumah Abah Dimas di kawasan Gowongan, Dimas seketika menghardik Ale yang baru saja datang membawa dua plastik besar di tangannya."Dari mana aja lo?"

"sesuai kata Abah,ke Progo tapi karena ada sedikit insiden, gue ke Mirota kampus ..." sahut Ale seraya terduduk di sofa

"Ngapain?" Ujar Dimas sambil melihat lihat isi Plastik Ale ...banyak barang barang kebutuhan Ospek yang absurd

"Beli barang kebutuhan ospek, Lo ngajak gue,tapi gue bangunin gak bangun bangun ya udah sendiri Aja" cibir Ale

"Gak takut nyasar ...? Ada insiden apa tadi?" Dimas duduk di sudut sofa yang berbeda dan mulai mencecar Ale

Ale sedikit tertawa "oh,itu? Tadi nyasar sih ...tapi ditolongin...." jawabnya tersipu malu .

"Sama siapa ?" Dahi Dimas mengerenyit melihat respon sahabatnya.

Ale menggaruk garuk kepalanya dengan wajah bersemu merah "Pangeran berkuda putih ...." Jawabnya malu.

Dimas mencibir dan merespon dingin "jangan kepedean ,siapa tau dia straight"

Ale tak sengaja mengangkat ujung bibirnya " si monyet,ngerusak suasana aja......gue cuma seneng dibantu ,bukan pengen nidurin" Sengitnya memandang Dimas

"Lagian kalo itu orang jahat gimana..?" Tantang Dimas gusar

Ale menarik napas panjang dengan kesal "Polisi banyak ...tenang aja ...gak usah over protektif deh...." sengit Allegro seraya masuk ke kamarnya ...

"Makan dulu Le" Teriak Dimas...

"Ogah elu ngeselin" Ujarnya dari balik pintu.

Dimas terdiam memandang acara TV ...

Gue kan cuma khawatir Le bathin Dimas sedih

*******
Sudah beberapa hari Allegro mendiamkan Dimas, mereka masing masing menjalani ospek dan tidak saling menyapa ketika tiba di rumah ,Allegro kesal pada Dimas yang menurutnya berlebihan dan Dimas marah pada Allegro karena dia merasa dia harus menjaga bocah kurus itu.

Pintu rumah perlahan terbuka , Dimas menghempaskan diri ke sofa dan barang bawaannya dilemparkannya begitu saja ke sudut ruangan

Ale yang sedang nonton menengok sebentar ,lalu kembali larut dalam acara TV.

"Argghhh ,Gak bisa skip langsung kuliah ya?" Dimas gusar mengusap usap wajahnya lelah.

Ale hanya memandanginya...kemudian menarik napas panjang dan menghampiri sofa tempat Dimas duduk.

"Nikmatin kali mas , ini proses percaya deh, nanti kalo Lo inget lagi semua ini Lo pasti bakalan cuma ketawa " Ujar Ale mencoba untuk tersenyum kemudian berjalan ke pojok ruangan merapikan barang bawaan Dimas.

Dimas sejenak memandang Ale yang merapikan barang bawaannya lalu berjalan menuju dapur ,suasana hatinya mungkin sudah enak lagi,pikir Dimas.

"Gimana hari Lo man?" Tanya Dimas rikuh .

Allegro melongok dari pintu dapur "Capek ,banyak tugas ,banyak hal baru yang menarik ,oh also ...banyak cewek cantiknya " Cerita Allegro ceria.

Tangannya menyerahkan mug teh hangat pada Dimas yang berterimakasih pelan.

"Mulai napsu Lo ama mereka?" Dimas tersenyum,Ale berpikir sejenak.

"Gue info siapa tau Lo jadi pengen berkunjung ke kampus gue,kan Mayan dianterin motor guenya hehe " Cengir Ale

Dimas menarik napas panjang ... "Kirain Lo udah balik " Tawa Dimas Pahit.

"Gue gak ngelayap kemana mana kok" Ale duduk di karpet ,suaranya kembali murung

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang