20.tentang Cinta dan sebuah cerita

170 22 7
                                    

"Go iman go iman go ...." Tiga pemuda tanggung itu kompak berteriak didalam panther hitam yang dikendarai Dimas

Restoran high end di kawasan elit Jakarta ,valentine di tahun Ketiga sekolah

sekarang atau tidak sama sekali

"Ini baju udah bagus yak ?" Iman berkali kali mematut dirinya di kaca.

Ale mengibas bahu jas slim fit biru laut itu perlahan . "Tenang GQ gak pernah salah..." Senyumnya sambil menunjukkan edisi terbaru majalah Favoritnya

"Rambut?"

"Check,slight sexy afro Lo kayak Usher" Dimas mengacungkan Jempol dan nyengir ....

"Napas ?"

Satrio mengendus endus bibir dan hidung Iman "Dari sini sih aman ? Mau mastiin...? Cipok Ale dulu ?" Lanjutnya bodoh .

"Ogah,nanti bau ketoprak lagi " Jawab Iman ,Matanya bertubrukan dengan pandangan Ale yang tertawa aneh dengan wajah bersemu merah

"Semangat man " Ale tersenyum penuh arti,Iman mengedip kepadanya

"Anak kita sudah dewasa Bun " Dimas menepuk pundak Alegro gemas

"Gue tonjok beneran idung Lo ya lama lama." Kesal Ale ,Dimas hanya tertawa tawa .

"So?" Ujar Iman tiba tiba

"Ya elu masuk Jaenudin,makan,tembak" Satrio kesal dan menggaruk garuk kepalanya

"Check in " tambah Dimas cuek

"Astaghfirullah" Ujar Ale dan Satrio berbarengan

"Sama bungkusin makan buat kita yak disini ,jangan gara gara cewek temen temen Lo mati kelaparan " Lanjut Dimas panjang lebar.

"I,iya iya " cengir Iman nervous, Allegro tiba tiba memeluk Iman .

"Semangat man....." Lirih Allegro dengan mata berkaca kaca

"Ma,makasih le" Jawab Iman dengan pipi bersemu merah.

"Duh Ale,keibuan sekali adaw adaw adaw." Celoteh Dimas yang kemudian mendapatkan gigitan di lengan oleh Ale

*****

"Aku sering merhatiin kamu di lapangan sih,keren maen bolanya ." Ujar Uni malu malu dengan senyum mengembang ,Baju kerah tinggi warna tosca yang dipilihkan Ale membuat rona merah di pipinya makin kentara

membuat Iman tertawa salah tingkah

"Kapan kapan Uni liat kalo gue ngadu bola aja ,biar ngerti gimana gue main" Ujar Iman terbata

tangannya gemetar memegang gelas air es "Bola....? Diadu....?" Uni bertanya sambil mengadukan dua telunjuknya

wajah Iman berubah Aneh dan makin nervous

"Gak gak diadu macam gitu,bola ...bolanya satu aja " Jelas Iman

"Terus yang diadu ?"

"Cupang !!! " Ceplos Iman ,yang tak sadar menutupi bibirnya

Uni tertawa melihatnya "Maksud kamu tanding man ...?"

Iman mengangguk cepat ...

"Iman nervous ya?" Lanjut Uni tertawa

Iman tersenyum kecut "Banget....." Lirihnya

"Dulu Uni juga suka nervous kalo ngajak dinner cewek " Iman melongo

"Iya m,dulu waktu masih jadi cowok...." Lanjut Uni lempeng

"Oh " Iman tidak bisa menutupi kekagetannya

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang