Angkringan depan MM UGM
"kenapa aku baru taunya tadi Nad?" Lirih Dimas gusar ,Nadia tak bergeming .dia hanya meneguk tehnya perlahan .
"Aku juga baru ambil keputusan tadi pagi .langsung tanya pak Pur,slotnya masih ada jadi aku ambil."
Dimas makin gusar "jadi aku dianggap apaan?" Nadia tersenyum
"Bapak anaknya Wulan?"
Nadia berpandangan dengan Dimas
"familiar dengan nama itu, sayang?"
"Kamu tau dari mana?" Nada suara Dimas meninggi
"Dapur kamu gak kedap suara Mas , lain kali coba pake SMS aja" Sinis Nadia
"Jadi gimana?" Tanya Dimas Lemas
Nadia mengangkat bahu "ya gak gimana gimana"
"Kita?" Lirih Dimas
"Kita,kamu itu mas ,udah gak termasuk aku lagi." Dingin Nadia sambil melangkah pergi Dimas berlari menyusulnya
"Aku gak bisa jelaskan posisiku?" Ujar Dimas mengejar Nadia
"Di bawah? Mendesah desah?" Ujar Nadia dengan tawa terpingkal pingkal
"Sebegitunya aku nyakitin kamu? Nad"
"Sebegitunya otakmu ketutupan napsu mas ?" Nadia balas bertanya ,Dimas terjongkok napasnya sesak
"Ide bahwa aku siap bawa kamu ketemu Mama ternyata bodoh ya mas !! alasan kamu manis paling gak dua hari ini ternyata cuma buat nutupin kenyataan kalo kamu gak bisa dipercaya, kamu gak bisa menghargai orang lain, kamu ....kamu tolol!!" Ujar Nadia yang tak bisa menahan emosinya dia tak peduli lalu lintas yang padat di perempatan itu
"Aku lagi cari cara ngomongnya sama kamu ,aku khilaf ,aku minta maaf disaat aku mencoba berubah jadi lebih baik malah yang terjadi kayak gini ....aku jahat ....aku udah gak adil sama kamu ....aku paham Nad ....aku paham banget....." Dimas memegangi pundak Nadia dan mata mereka berpandangan
"Kamu mau ngomong apa?" Ujar Nadia lemas
Dimas menunduk dan pundaknya bergetar "Maaf, kesalahanku gak termaafkan,maaf aku gak ...aku gak bisa ....sama sama kamu lagi .....aku bukan orang jahat .....aku ....aku akan tanggungjawab atas segala kesalahanku ....aku sayang kamu ....tolong ...tolong jangan benci aku"
Nadia memegangi Pipi Dimas ,dari segala hal yang dipikirkan ternyata tak satupun ada yang keluar dari mulut Dimas
Jujur Nadia berpikir bahwa Dimas akan menyangkal segala tuduhannya ,akan berkata bahwa ...kami suka sama suka atau aku gak peduli perempuan itu ...aku cuma sayang kamu
Tapi dengan segala kesalahan yang dibuatnya Dimas dengan berani mengaku bahwa dia salah
bahwa dia datang bukan untuk negosiasi ,tapi untuk menyerah
dan dia akan bertanggungjawab atas segala kesalahannya meski sungguh mati dia gak mau
Demi apapun Nadia tidak tega melihat sinar mata bocah bodoh itu ,
Dimas akan selalu jadi bocah bodoh yang mati matian mengejarnya.
Dimas akan selalu jadi mata mata berbinar yang melihat pesawat landing dari candi Ijo bersamanya
Dimas akan selalu jadi anak Abah dan Umi yang tidak pernah Lari dari kesalahannya
"Jadi kamu mau kita udahan mas?" Nadia memandangi laki lakinya sedih.
Dimas mengangguk mantap "aku gak punya pilihan lain Nad ?"
Nadia memegangi Pipi Dimas " sedih aku, brengsek " Ujarnya dalam tawa sekaligus tangis ,Dimas memeluknya dan mereka bertangisan .
![](https://img.wattpad.com/cover/233825260-288-k522945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
01.Matahari Kepagian
General FictionIni adalah buku pertama dari trilogi Buku kedua bisa dibaca di kidung kesiangan Buku ketiga bisa dibaca di Renjana Kemalaman Allegro (music), a tempo marking indicate to play fast, quickly and bright (en.wikipedia .org) Papa menamakanku Allegro ,A...