37. the strangling oxygen

117 17 5
                                    

"semuanya 20.000" Allegro menerima lima puluh ribuan dari sang  pembeli ,
suasana Warung Mie ramai siang itu Itu, mas Jati sibuk mengantar pesanan dan membuat minuman  sementara Ale bertugas meracik Mie dan kasir. 

"seneng mas Ale balik " ujar sang pembeli mencoba berbasa basi  , Ale gak menyadari kalo mbak mbak tanggung itu melihatnya sambil tersipu sipu dari tadi.

"hehe iya mbak Yuni , kasian mas Jati sendirian ,udah sehat dikit langsung aku balik bantu deh " ujar Ale sambil dengan cekatan menyerahkan bungkusan dan kembalian.

si gadis ganti terdiam "nggak kok mas ,kemarin mas jati ada yang bantu orang baru kayaknya " ujarnya mencoba mengingat ingat

"bukan orang baru mbak ,Dimas kuwi ,emang tambah Lemu aja kayaknya " jelas Ale

si perempuan menggeleng  "bukan Mas Dimas, Mas Dimas mah aku kenal tinggi botak,mukanya bintik bintik macam bule"

Ale sejenak memandangi Jati yang sedang sibuk meracik mie ayamnya ,pandangan mereka gak sengaja bertubrukan dan Jati seketika membuang muka menghindar ,Ale sedikit tertegun bertanya tanya dalam hati, ada apa dengan laki lakinya

"ta,tapi yang penting mas udah balik kan" ujar si pembeli memecah keheningan .

"oheh iya mbak Yuni" Ujar Ale seraya mengucap terimakasih pelan

******

Jati mengelap mangkuk terakhir dan meletakkannya dalam satu tumpukan rapi kemudian memasukkannya le lemari piring.

Lamat lamat terdengar lagu queen jealousy di radio usang miliknya .

Sejak Tadi Allegro hanya terdiam sambil bekerja  sekarang dia  mengunci register kasir kemudian menghampiri lelaki tampan yang menjadi kekasihnya selama beberapa bulanItu.

"aku pulang ya?" ujar Allegro singkat  sambil memakai ranselnya

"ndak kemaleman ?" ujar Jati seraya menutup lemari piring

"baru jam delapan " cuek Ale, perasaannya sedikit sakit mengingat perkataan mbak mbak tadi siang dan kenyataan bahwa bahkan Jati tidak  menanyakan kenapa sikapnya berubah sejak siang.

"kemaren kamu kecelakaan juga jam 8" sambung Jati dingin

Allegro tergelak pahit "ya siapa tau kali ini gue gak selamat" ujarnya dengan nada tinggi .

plakkk

Jati tak sadar menampar pipi Ale. "kalo ngomong yang bener" ujarnya emosi

"bener kok ,kayaknya lo udah nyaman banget ama orang itu mas.buat apa gue ada....?" jawab ale masih terkekeh pahit memegangi pipinya ....kekecewaan jelas terlintas di matanya

Mata mereka berpandangan , Jati pelan pelan tersenyum pedih " i love you too cah bagus " lirihnya

Ale terdiam tak mengerti, ada sedikit tenang yang muncul tapi dia tidak memahami apa sebabnya

"Lo takut gue berpaling ke Dara sama kayak gue takut lo kecelakaan lagi le " Airmata Jati berjatuhan ,dia mengelus lembut Pipi Ale yang baru saja dia tampar.

"kalo ini bisa buat lo lebih tenang ,Dara kesini cuma bantu ,dia bahkan pulang sebelum sore karena Dimas dan Nadia bisa bantunya cuma pas sore" Jati berusaha menjelaskan .

Ale terdiam "hati lo udah terlalu sempit mas ,udah terlalu banyak orang .gue gak nyaman"

"maksud lo apa ?" Lirih Jati pelan

" lo sadar kan mas ,lo punya tunangan!gue bahkan bukan pasangan utama lo! harga diri gue udah jatoh banget mas!jangan lo turunin lagi dengan macarin siapapun itu lagi "

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang