61. Napak Tilas

136 16 8
                                    

"selamat datang ,di kamar Ale." Jati memperhatikan suasana kamar masa kecil Ale di Bintaro. mereka memutuskan berlibur akhir tahun ke jakarta karena rumah di Bintaro permai ini akan kena gusur proyek JORR

”nyaman Le " ujar Jati sambil menepuk nepuk bantal ,kemudian melemparkannya ke kepala Ale .

"adawwww" teriak Ale kesakitan ,Jati hanya tertawa ringan

"mas Pria ,yakin gak mau di kamar tamu aja? biar om siapin" sebuah wajah tiba tiba muncul dari balik pintu

"ndak usah om Haris, malah gak bisa tidur kalo sendirian saya di tempat baru ....paling nanti juga gak tidur .... ngobrolin bisnis sama Allegro...." ujar Jati dengan tidak enak ....

"mas prianya biasa di panggil Jati pah ,dia nggak bisa tidur kalo gak ngetek sama Ale " dahi pak haris mengerenyit,Jati melotot

"becanda lah pah serius amat " ujar Ale sambil tertawa terpingkal-pingkal .pak Haris hanya tersenyum rikuh

"itu Papa bawain rantang buat makan siang ,kalo kurang balik aja ke kurincang mama masak kok"
ujar Papa ,Ale dan Jati mengangguk.

"paling nanti minggu depan kalo mau balik ke jogja aku ke kurincangnya ,sekarang mau nostalgia dulu sebelum rumah ini diratakan dengan tanah."

papa mengangguk mengerti,kemudian meninggalkan Ale dan Jati sendirian di kamar untuk pulang ke Kurincang

Jati berputar putar dan melihat isi kamar "waaaa masih pada imut imut!!" Jati tertawa gembira melihat foto masa SMP Ale dan kawan kawan.

"ini ke Dufan?" Tanya Jati antusias

"iya pas kenaikan kelas tiga" ujar Ale sambil membaca detektif Conan nya dengan serius,Jati memperhatikan foto itu .

Ale si kecil cungkring dengan rambut ngejigrik dipotong ala Keanu Reeves di speed,memakai kaos Dagadu putih gombrong.dengan celana alien workshop yang tidak kalah besarnya

Ada dimas dengan head to toe ska apparel,saat itu dia terobsesi sama tipe x

Iman kribo dengan kaos stussy hitam dan celana jeans baggy berpinggang tinggi.

dan satrio dengan rambut belah tengah dan overall jeans .

"ini Ate ya le?" bocah dengan tubuh tinggi tegap dan kulit kecoklatan terbakar matahari  memakai kaos army dan jeans 3/4 nyengir ke kamera.

"mana liat?" ujar Ale "iya nih ...ini Ate,kalo baru naek kelas tiga berarti baru itungan bulan dia ikut kami" hitung Ale menerawang

"emang berapa lama disini dia?" lanjut Jati bertanya,Ale mengangkat bahunya.

"dari kelas dua smp sampe masuk SMA " jelasnya

"dua tahunan berarti ?" tebak Jati ...

Ale mengangguk "ya ,kurang lebih"

"terus kalian pacarannya?"  Bingung Jati Lagi

Ale tertawa mendengarnya "nggak pacaran lah mas ,kami dekat kayak kakak ade dan serumah ,mungkin dia bisa tebak kalo gue gay .

lalu pas masuk SMA,gue kelepasan bilang kalo orang tua dia meninggal karena bokap yang nabrak
marah besar lah dia ,kabur.

saat itu iman berhasil bujuk dia untuk pulang ,tapi karena gue tau harga diri anak ini tinggi banget dan dia gak akan bisa menikmati hidup dari orang yang bunuh orang tuanya

gue ngaku aja gue suka dia  mumpung dia belom kabur lagi ,eh terus dia nyosor ....kejadianlah"

"tunggu tunggu tunggu,kejadian apa ?" bingung jati

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang