36.Pagi Yang Berbeda

132 17 5
                                    

JATI

"Nggak bisa bro, lagi ada yang diurus .iya lain kali aku pasti ngikut Yo, sepurane Yo ...."
Aku menutup telponku dan terdiam,harus menolak ajakan bawa rombongan lagi kadang kadang aku ngerasa ini harga yang harus kubayar.

kala dulu bepergian antar tour Aku mengeluh capek ,gak punya waktu berduaan tapi giliran udah tenang bersama ,aku bosan .

maaf ya Tuhan ...mungkin aku mintanya kekerasan....

Aku membetulkan letak selimut Allegro ,sudah tiga hari dia belum sadar .benturan keras di kepalanya sedikit fatal ,semoga saat bangun tidak terjadi apa apa

"Kopi mas?" Seorang Pria masuk ke kamar dan menawarkan cup kopi yang mengepul panas ,Aku mengangguk dan menerimanya .

"Sudah ada kabar dari dokter mas ?"

"Belum ,kita hanya perlu menunggu dia bangun " ujarku setelah meneguk Kopi yang dibawakannya

Laki laki di depanku memandang Ale sedih,"Maafkan saya mas,saya gak tau kalo bisa seperti ini."

Aku mengangkat bahu, "Namanya nyesel ya di belakang ,kalo di depan bunderan UGM " Ucapku pedih

"Hah?" Sahutnya bingung

"Kita di panti rapih mas,kalo di depan bunderan UGM " Jelasku .

"Mas becanda? Beneran?" Ucapnya mencoba tersenyum

aku mengangkat bahu dan merapikan rambutku "Njuk piye mas,kalo aku nangis takut Ndak bisa berhenti"

Laki laki itu merangkul ku dan berbisik lirih ."Lo cinta banget Ama dia ya mas?"

Aku memandangi laki laki itu sejenak . "dia partner dagang gue ,kalo gak cinta keteteran warung gue kayak gini" Jati mencoba tertawa dan menepiskan rangkulan lelaki itu .

"jangan pergi sayang ,aku gak bisa kalo gak ada kamu" Lirih Lelaki itu di sampingku, mataku tak sengaja terbelalak

"Lo ngigo semalem mas,maaf gue mencuri dengar" Aku menggaruk garuk kepalaku

"Akhirnya meledak juga,gue pikir gue kuat ,.gue mau gue kuat tapi ternyata gak bisa ....ini...ini udah tiga hari dia gak ...dia gak,bangun juga gimana kalo dia gak bangun...gimana gue bilang ke orang tuanya...gi...giman..."

"Mas...mas Jati ...mas Jati tenang mas" laki laki itu menepuk nepuk pipi ku dan memelukku erat .

"gue gue gak mau kehilangan dia.gue gak mau dia pergi" Isak ku dalam pelukan laki laki itu ...badannya bergetar ...dia menangis menggerung-gerung lelah ,kesal,capek,merasa segalanya gak berguna

"Mas jati" Jati terdiam ketika terdengar Lirih dari kasur Ale ,dia segera berlari menghampiri asal suara.

"Le ....leeee,udah bangun? Gimana le apa yang sakit Le???" Jati dengan panik memanggil manggil Ale yang perlahan membuka matanya

"Gue panggil dokter mas" Ucap lelaki itu sigap sambil berlari meninggalkan ruangan

******

"Alhamdulillah,sadar juga Lo Le anak anak rencana weekend kesini liat elo kalo Lo belom sadar " Ujar Dimas gembira ,Allegro tersenyum samar .masih mencoba mencerna apa yang terjadi.

"Di ....dia siapa mas? " Ucap Allegro berbisik pada Dimas ...melihat laki laki berwajah khawatir di sebelah Mas Jati .

"Sa...saya Udara mas ,Saya yang mas Ale coba hindari di depan masjid Kampus hingga mas Ale jatuh dan membentur pembatas jalan sa...saya minta maaf" ujar laki laki itu memperkenalkan diri

"Oh gitu,kirain siapa tadi peluk peluk mas Jati " Jawab Ale dingin .

Jati dan Dara berpandangan ,merasa tertangkap basah "tadi dia tenangin gue Le stress Lo gak bangun bangun " Jelas Jati ....

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang