25. Sepeda dan Semesta yang bertabrakan

147 21 4
                                    

Gabrukkkkk

"adooohhhhhh" Gadis yang terpental dari sepedanya itu bingung mencari asal suara , dilihatnya pemuda tanggung dengan ransel dan kaos biru terduduk di tengah aspal sambil meringis.

Si gadis segera  menghampiri pemuda tegap itu  dengan cemas "ka...kamu gapapa...?"

Dengan tertatih ,si gadis memapah pemuda itu kepinggir jalan .

wajah sang pemuda masih mengerenyit "kamu yang gapapa?" ujarnya mengulangi perkataan si gadis yang seketika terbengong


"a...aku?"  Ulang si gadis, si pemuda mengangguk tangannya sibuk membersihkan kotoran di sudut sudut tubuhnya

"kamu naik sepeda sambil merem ..." ujarnya dalam tawa ...pipi si gadis tiba tiba terasa hangat.

"itu.." ujar si gadis mencoba menjelaskan

"yang di film film itu gak nyata ,jangan ditiru" ujar si Pemuda dengan jenaka

"maksudnya?" Bingung sang perempuan muda tak mengerti

"ketika aktor aktor itu naik sepeda sambil memejamkan mata untuk menikmati pagi ,banyak sekali kru yang menjaganya agar gak terjatuh sementara kamu kan nggak." Jelas Si pemuda antusias Mata coklat mudanya menari nari dengan bersemangat.

Sang gadis tersipu malu sambil berhehe pelan....

Pemuda itu lalu  mengulurkan tangannya seraya menyebutkan namanya "Dimas...." ujarnya hangat

Si gadis tersenyum dan menjabat tangannya pelan pelan ..."Na...nadia.." lirihnya

*******
Nadia

"selamat tinggal?" aku tak sadar memandangi mata dalamnya kelam,indah penuh dengan cerita yang tak ingin cepat cepat ku akhiri.

"aku benci mengakui kenyataan kalau kamu gak akan datang lagi dan bilang,aku kembali" sahutku tak terima

"kau akan menemukan aku yang lain" dia memegang pipiku pelan dan tersenyum

aku memegang jemari tangannya, "dan ini makin membuatku gak menginginkan kamu yang lain"

Lamunanku buyar ketika sesosok pemuda datang menghampiriku di kursi tunggu klinik dan tersenyum

"Ini obat untuk lukanya,ini kartu asuransinya ....asyik ya ternyata gak perlu bayar...." ujar Pemuda itu  seraya terduduk di sampingku pagi ini di Klinik Gadjah Mada Medical Center di belakang gelanggang Mahasiswa.

"Itu udah kecover sama spp mu,jadi gratis, anak baru ya?" Ujarku seraya tersenyum kepada pemuda yang pipinya seketika bersemu merah itu

"Sombong amat anak lama" lirihnya ...

Kami tak sadar tertawa berdua "maaf ya lenganmu...." ujarku melihat baret panjang sepanjang lengan dimas yang sudah diberi Betadine..

Dia tersenyum dan mengangkat lengannya  "gores dikit ...kelihatan Macho Jadinya" ujarnya seraya tersenyum lebar ...

"Jadi? Kenapa gitu tadi merem merem naek sepeda? Ngebayangin apa?" Lanjut Dimas menyelidiki

"Err ...reka ulang komedi romantis?" Jawabku Asal , sang pemuda kembali tertawa .

"Tragedi romantis kali? Mukanya sedih gitu" cengirnya sambil menunjuk hidungku , wajahku terasa menghangat ....tengil amat ini anak kesalku dalam hati

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang