53.Kejutan

100 15 2
                                    

Wulan terbengong ketika melihat siapa yang ada di pintu kostnya "Lo ngapain lagi sih mas?"

"Lo bilang ini jadwal Lo periksa kan?"  Ujar Dimas seraya memasuki kamar kost Wulan dan menghempaskan diri di sofa

"Terus Lo mau ngapain?"

"Antar Lo,liat perkembangan bayinya.mungkin mampir makan gudeg di yu Jum,ngobrol .biar kita saling kenal.

Wulan memutar matanya
"Dan itu karena?"

"Gue bapaknya,gue harus kenal siapa ibunya" Lurus Dimas

"Terus Lo mau gue ngapain?"

"Mandi siap siap kita berangkat"

Wulan mencebik keras "look Lo gak perlu gini Mas,gue bisa sendiri"

Dimas berpandangan dengan Wulan

"Gue udah mengacau lan, biar gue perbaiki ini" Mohon Dimas

Wulan terdiam "O...oke biar gue mandi dulu"

Dimas memandangi pemandangan di luar jendela kamar Wulan,Nadia sudah tidak mau dihubungi .Dimas lupa kejadian semalam ,sesaat setelah bangun dia segera menelepon Nadia namun ketika telepon yang dihubungi tidak aktif Dimas sadar.dia bukan siapa siapa Nadia lagi

*******
Kantor imigrasi Adisucipto Jogjakarta

"Udah yuk le" Ajak Nadia pulang .Ale mengangguk dan berjalan mengikuti Nadia ke parkiran motor

"Nad,woy ngelamun .ni helmnya" Nadia tersenyum dan menerima helm dari Ale

"Le,Dimas ngomong apa?"  Tanya Nadia .Ale menarik napas panjang ....

"Gue di plengkung gading Ama Dimas sampe jam 3 nongkrong .so itu adalah pembicaraan yang banyak dan panjang sih"

"Tentang,gue?" Lirih Nadia
 
Ale terdiam "Lo pantes mendapatkannya" Ujar Ale tenang

"Diputusin?"  Nadia nyolot

"Nggak lah ,pekerjaan ini ,posisi ini .Lo butuh penyegaran." Ale menepuk nepuk lembut pundak Nadia

"So,dia jelas jelas mau ngelepasin gue ya?"

"Terlepas dari tragedi apapun diantara kalian itu?" Ale balik bertanya

Nadia mengangguk

"Dia selalu siap sama semua hal sih Nad lihat elo ,lihat dia,kadang dia ngerasa gak pantes dia gak terlalu berjuang " 

Nadia memandangi Ale

"Padahal dia cukup nggak macem macem ,cukup .udahlah sama gue aja gak usah mikirin hal yang lain" Ujarnya sedih

"Seumur hidup dia mendapatkan segalanya dengan mudah Nad,di posisinya sekarang,dia ngerasa malu .dia gak pernah memperjuangkan apa apa dan yang lebih parah dia gak tau mesti mulai berjuang dari mana "

"Lo gak perlu Ngada ngadain problem supaya bisa berproblem kan le?"

Ale menarik Nadia ke deretan kursi kursi plastik sebelah parkiran  yang penuh pohon untuk berteduh

"Terkadang Lo butuh problem untuk buat diri Lo tetap present Nad"

"Menjejak bumi?"

"Lebih dari itu " Ujar Ale

"Kadang kadang ketiadaan masalah justru bikin perasaan Lo kebas,syaraf syaraf Lo beku,lo jadi gak ada koneksi sama dunia sekitar"

Nadia memainkan rambutnya "Tapi Dimas orang yang sangat hidup" Bantah Nadia

"Sebagai kompensasi kekosongan jiwanya?" Lanjut Ale

"Sedih banget sih itu"

"After all kita cuma ayam tanpa kepala yang mencoba meraba raba dalam gelap kan?"

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang