15.Kehilangan

186 25 6
                                    

"Dia membawa semua dokumennya Ma" lirih Papa pagi itu di meja Makan . Mama berpandangan dengan Papa sementara Allegro hanya terdiam ,tangannya memain mainkan taplak meja .

"Tenang Le, kita cari lagi Atenya ya nak." lirih Mama menepuk nepuk pundak Allegro

"Haruskah Ma?" Lirih Allegro setelah beberapa saat ,Mama dan Papa berpandangan

"iya dong sayang, Mauliate Abangmu dia sekarang tanggungjawab Kita" jawab Mama

Allegro menarik napas panjang "sayang yang mau  disayang ,jaga yang mau dijaga" lirihnya dengan pandangan kosong

"Maksudmu apa nak?" Timpal Papa ...

Ale mengangkat bahu "mungkin dia lebih suka habitat naturalnya di jalan jalan,apapun yang kita kasih dan berikan ,dia lebih suka jadi tukang sampah ....emang konyol lo Te..." ujar Ale tertawa sinis ....airmatanya turun lagi satu persatu...

"Le... jangan gitu...." ujar Papa menenangkannya

"Papa mungkin jahat nabrak orangtuanya sampai meninggal, tapi Ate juga bukan orang baik

...dia ngasih kita semua harapan lalu pergi gitu aja ....aku pikir kita impas ....udahlah pa...transaksi udah selesai ...." ujar Allegro yang segera berdiri meninggalkan meja makan ....

terdengar debam pintu kamar yang tertutup ketika Ale memasuki kamarnya

Mama berpandangan dengan Papa sekarang "aku benar benar butuh minum sayang" ujar Papa lirih

Mama mengangkat bahu "kita minum bareng , aku juga butuh lari sebentar dari kekacauan ini" lirihnya

"Apa kamu akan ngelempar ngelempar piring lagi ke kepalaku?" Senyum Papa

"Setelah kupikir pikir lagi ,koleksi piring lucuku tinggal sedikit , jadi nggak ,lebih baik itu untuk makan malam daripada jadi obat ketengilanmu" ujar Mama sambil meremas tangan papa makin erat

"Kita jalanin bareng bareng ya?" Lirih Papa dengan senyum masam ,mama mengangguk ringan dan mencoba tersenyum .

Udara pagi yang segar itu tak bisa menutupi kekosongan yang dirasakan keduanya

*********

"Hah? Kabur?" Dimas sedikit kaget ,wajah Allegro yang  tampak murung hanya mengangguk lemah

"Jadi dia balik kemarin itu cuma ngambil ijazah doang?" Satrio mencoba merangkul Allegro

"Diminum dulu teh nya Le " ujar Dimas

"Dan ini oleh oleh Lo" Lanjutnya sambil tersenyum manis

"Kok dua?"  Senyum Allegro pedih  setelah berterimakasih.

"Kan sama buat Ate " Dimas menyelesaikan kalimatnya,Satrio dan Iman mendelik ,wajah Allegro makin murung.

"Dim" Desah Iman tak setuju

"Ya kan gue gak tau" Dimas buru buru menarik bungkus oleh olehnya

Satrio mencibir "Udah dikasih diminta lagi"

Dimas yang kesal  menoyor jidat Satrio
"Gue serba salah bangsat" dengusnya

Allegro tertawa perlahan  "Makasih guys"

Iman merangkul Allegro "Bukannya kemarin udah baik baik aja Le?"

Allegro memandangi dengan Iman ,kemudian kembali menunduk
"Gue mengacau" Sahutnya pelan

"Ngapa? Lo suruh dia tidur ditempat tidur mobil balap itu lagi?" Dimas kembali bertanya, Allegro hanya menggeleng lesu ...

"Serius ini mas,serius!" Timpal Satrio

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang