50.the truth hurt, the lies worse

117 15 0
                                    

"bunga?" Tawar Dimas ketika menjemput Nadia pagi itu di bandara 

Nadia sedikit kaget melihat dimas ,rahangnya terlihat lebih tajam wajahnya klimis dengan bekas cukuran jenggot berwarna biru ,perut yang sudah jauh berkurang kemajuannya dan rambut yang dipotong rapi

"wow." ujar nadia singkat dan menghirup Lily Casablanca putih  yang dibawa Dimas"kamu gak salah jemput orang kan?" ujar Nadia dengan bingung

"ente Nadia Nurhasanah binti Archibald higgins kan? sahut Dimas cuek

"iya sih ,tapi kamu lebih hot daripada Akbar Dimas Samudera yang aku kenal" ujar nadia cekikikan .

dimas menggandeng lengan Nadia "aku lagi kayak merak jantan mengibarkan ekornya sayang .mumpung lagi gantengan"

Nadia tertawa terbahak bahak "tapi kamu tau kan mas ,itu panggilan kawin?"

"wajar kan ada panggilan kawin,aku baru ditinggal dua bulan lho" cemberut Dimas sambil memasukkan barang barang nadia ke pick up milik Jati

"astagfirullah,otakmu lho mas" Nadia
menghembuskan napas kesal

"hey,dua bulan aku berproses lho ,celana longgar,perut kenceng ,pantat lebih cemolable,enak ditepok tepok,masak aku gak dapet reward " gerutu Dimas

mobil mereka sekarang sedikit tersendat di kawasan Ambarukmo
"sana maen arabian machete night sama ale,weeek!!" kesal Nadia

Dimas yang sedang minum dari botol air mineral, keselek sampai nyembur
"anjrit bikin depresi" ujarnya terpingkal pingkal

"besok aja ya sayang ,masih capek " ujar Nadia sambil mengelus sayang pipi Dimas  yang mengangguk dan mengecup tangannya sayabg

"santai aja,aku cuma becanda.kamu lagi sibuk latian sidang skripsi jaga stamina ,fokus kesitu dulu aja" ujar Dimas

"kalo aku yang dulu pasti bakalan curiga sama kamu tapi kata Mama ,gak semua hal butuh alasan"

dahi Dimas mengerenyit "maksudnya?"

"kalo dulu aku pasti mikir ,Dimas nih kok tiba tiba manis.pasti karena bikin salah,ato pasti karena pengen sesuatu ,ada pamrihnya lah itu manisnya" jelas Nadia

mereka kini berbelok ke kiri di lampu merah gejayan

"kalo sekarang ....?" Lanjut Dimas Lagi

"kalo sekarang kamu manis karena kamu lagi mau manis,random aja gitu gak perlu alasan apa apa ,lagian berbuat manis sama orang itu kan menyenangkan .kamu gak perlu alasan untuk bikin hal menyenangkan kan?"

Dimas menarik napas panjang "tapi kamu lupa satu hal"

"apaan?" tanya Nadia

"bisa aja kan aku manis manis gini karena aku cinta sama kamu?" Dimas menaik naikan alisnya

"gom rrrr nevermind aku juga cinta sama kamu ,banget ,banget "

"dih kenapa gombalnya ditarik ...aku udah tau kok kamu mau ngomong gombal" cibir dimas

"effort sekecil apapun harus dihargai,kalo kamu pernah bilang .mari merayakan kesempatan aku sekarang lagi ngerayain kamu "

dimas terdiam dan menggaruk garuk kepalanya "berasa idul adha sih aku tiba tiba,tapi terimakasih untuk effortnya gak dirayakan pun aku juga akan selalu cinta sama kamu seumur hidupku"

Nadia tertawa mendengar kata-kata Dimas  "ati ati ngomong mas,awas kapan kapan aku tagih"

"dan saat waktu itu datang aku akan siap bayar lunas" cengir dimas

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang