59.melanjutkan hidup

115 16 10
                                    

Ale dan Jati memperhatikan dari jauh ketika Mio putih yang membawa Wulan dan Danu pergi meninggalkan warung mie ayam, mereka memberi kesempatan pada Dimas dan pasangan itu untuk menyelesaikan apapun konflik yang terjadi diantara mereka

"Jadi gimana Mas ?" Tanya Jati sambil menepuk nepuk bahu Dimas yang terduduk di kursi warung

"Wulan bakalan cuti akademik semester ini ,dia akan tinggal di rumah calon mertuanya di Ponorogo .bapaknya si Danu Bupati dong .old money lah ya .gak mungkin si Wulan kekurangan."

"Well good for her ." Ale mengangkat bahunya dan duduk di sebelah Dimas .

Dimas tertawa ."Dan Wulan titip salam buat elu le,dia nitipin gue ke elo."

Dahi Ale mengerenyit ."apaan deh?"

"Dia bilang .kalo dia punya orang yang memperlakukan dia,kayak elo memperlakukan gue .hidupnya pasti Baik baik aja." Senyum Dimas .

"Gak tau aja dia kalo Lo udah terpapar bahaya homo." Cengir Ale .

"Gak bahaya kalo gak ngaruh kan?" Dimas mengacak lembut kepala Ale

Ale memeluk pundak Dimas .... "Lo manusia paling nggak ngaruh favorit gue mas." Mereka berdua kemudian tertawa tawa

"So guys ,gue udah bersih bersih.gue minta ijin pulang duluan hari ini.gue mau beres beres di Gowongan ,sortir sortir beasiswa, tugas,volunteer apapun itu buat kesibukan gue ada tugas yang harus gue laksanakan dari Nadia .biar gue layak ngelamar dia nanti." Dimas berdiri kemudian pamitan untuk pulang pada jati dan Ale.

**********

Ale terduduk dipangkuan Jati sore itu di warung bakso mereka yang sudah tutup ."sedih ya semua pada ngilang." Ujar Jati sambil menciumi punggung Ale dengan sayang .

"Beberapa emang pantes ngilang beberapa ngilang sementara untuk tujuan yang lebih besar kan ?" Jawab Ale ,kepalanya di letakkan di bahu Jati matanya memandangi langit langit ruangan .

Jati menarik nafas panjang "Jadi kita sampai pada kesimpulan yang abadi itu kehilangan ya sayang .semua orang akan mendapat gilirannya satu demi satu."

"Tapi paling nggak mas ,mereka yang kehilangan patut untuk berbangga sih ." Ucap Allegro lirih....

"Kenapa? Karena mereka bisa melanjutkan hidup?" tanya Jati tidak mengerti

"Karena mereka siap membuka hati ....dan terluka ......karena kamu gak akan kehilangan ....kalau kamu tak punya apa apa...." Ujar Ale sambil memegangi Pipi Jati ....

"Ngadep depan sini lho." Ujar Jati sambil memperbaiki duduk Allegro . Sekarang mereka berpangkuan berhadap hadapan.

"Jadi hidup itu hanya rangkaian terluka dan sembuh?" Ujar jati sambil memandangi mata Ale dalam dalam .

"Terluka,sakit,sembuh ,lebih kuat,lebih pintar,lebih siap,"Ale mencium dahi Jati lembut saat mengakhiri kata katanya

"Lebih siap ? berarti jatoh pada kebodohan yang sama ? Luka yang sama?" Tanya jati lirih

"Lebih siap berarti ,Kamu siap membagi dirimu pada dunia .apapun resikonya ,kenapa kita harus membagi diri kita sama dunia? Kalo kamu hanya untuk dirimu sendiri saja ,sayang hidupmu ,apalah manusia selain alat semesta untuk mempermudah ciptaan Tuhan yang lain.....? " senyumnya sambil mengelus Pipi Jati perlahan

"Kamu buat hidupku lebih mudah sayang.... Lebih mudah .......lebih indah .....lebih ....bahagia....." Jati menyentak kaos Ale dan menyerang ketiak Mudanya , Ale tiba tiba berdiri kemudian berjalan meninggalkan Jati yang terbengong tidak mengerti

"Kemana woy ?!!!" Teriak Jati mulai tak sabar

Ale kembali dengan sapu dan serokan tanpa selembar busana pun menutupi tubuhnya,wajahnya tampak sayu sekaligus membara .

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang