41.Infinity

147 18 5
                                    

Ale terdiam memandangi kertas yang baru saja digambarinya, memang kemampuannya untuk membuat sketsa tidak secemerlang Ate tapi dia sedikit bangga dengan hasilnya

My favorite piece of shit hehehehe pikirnya dalam hati sambil tersenyum dan menggoreskan kalimat itu di kertasnya.

" Le lo bisa telponin KR ....bapak mau minta hak jawab " Ujar Nadia yang sedang berdiri mencari buku di depan rak perpustakaan Mini milik pak Andi.

"Siapa lagi yang resek?" Tanya Ale sambil menguyah pisang gorengnya tak sengaja disingkirkannya gambar acaknya ketumpukan kertas ujian yang siap dinilai.

"Orang partai ,Bapak kan ngasih kajian ilmiah.sok sok dibantai pakek logika terbalik dibilang elitis lah ,pro asing lah,katak dalam tempurung lah ,Gak paham lagi gue orang orang politik ini" Cerocos Nadia

"Bitch Lo kuliah di fisipol" Ale memutar mata

Nadia mengangkat bahunya"i mean ,politics should be polite isn't it...?" Cemberutnya.

"Kalo terlalu polite gak bisa tampil , nona " Aku mencari cari nomor Kedaulatan Rakyat di buku telepon .

"Lagi pula terkadang mereka cuma mau berisik ,bukan mau di dengar.ngapain di ladenin Sik? " Ujar Ale tangannya menekan tuts telepon dan menunggu telepon di seberang diangkat.

Tiding...... Terdengar suara Yahoo messenger dari Laptop Nadia

Ale menengoknya sesaat

The ring is on slutsis.....

Diikuti gambar jari manis bercincin dengan latar belakang pemandangan pantai

_Amanda Purwandi_

Ale terdiam

"Hallo...." Terdengar suara di ujung sana ..

"I...iya hallo..." Ale tergagap

"Iya,pagi bisa dibantu" Ujar suara di ujung sana bertanya

"Mas ...mas Bowo... Ale Ki mas ,Iyo Ale Gowongan ,Arep njaluk hak jawab buat bapak soal artikel hari ini iyooo tentang pak Pur ,masak primbon oh Iyo nggih ,nggih ,maturnuwun mas" Ale segera menutup teleponnya .

Nadia terdiam di depan telepon

"ngape Lo? " Dingin Ale .

"Lo udah liat laptop gue.?" Selidik Nadia

"Kan nyala,pop up pula YM nya apa yang elu harepin?" cibir Ale

"Lo gapapa kan le?" Lirih Nadia cemas .

Ale tertawa pahit . "Gapapa lah ....."

Ale memakai jaket dan mematikan laptopnya .

"Nad gw ijin hari ini,titip bilang bapak ya" Nadia memandang Ale sedih

Ale tersenyum dan mengibaskan tangannya ."Gue gapapa,santai aja."

Ale memakai ransel dan helmnya kemudian meninggalkan ruangan kerja pak Andi

******

"Pantai Modaran ini jauh mas?" Dara berpegangan erat pada pinggang Ale yang membawa motornya dengan kecepatan penuh membelah jalan Imogiri timur siang itu.

Ale tertawa ngakak .... "Bangsaaat !!!ngacooo namanya Ngobaran ,ngapa emangnya? Pegel? Siapa suruh maksa ngikut." Cerocos Ale sambil tertawa.

"Elonya mencurigakan ,gue khawatir " Mata Ale bertumbukan dengan mata Dara di kaca spion ,Dara mencoba tersenyum .

"Lagian sekalian gue ngikutt,Gue belom pernah liat pantai bubaran ."

Ale menghela napas panjang

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang