03 . memulai pagi mengakhiri malam

336 38 9
                                    

"kupikir kamu duduk di belakang?" wajah bocah itu tampak melongo melihat aku menaruh tas disebelahnya

baru 06.30 ,masih ada kesempatan untuk ngobrol .Murid murid lain satu satu mulai datang ,sedikit mengerenyit ketika melewati meja kami

"enakan disini ,enak angle papan tulisnya." sahutku ringkas seraya membuka retsluiting ranselku mencari cari sesuatu.

"angle?" ujarnya tak mengerti

aku mengarahkan mataku dan menunjuk papan tulis "sudut pandang."

"oh sudut pandang " ulangnya

"iya hehe" dia tersenyum mendengarku

"maaf tukang sampah,gak pernah belajar bahasa inggris" ujarnya merendah .

aku tertawa mendengarnya ,"makanya kita sekolah kan? biar yang gak tau jadi tau dan biar yang sampah jadi gak sampah lagi"

kami tak sadar berpandangan ,aku mengangsurkan kotak makan berisi roti tawar isi gula buatan mama

"mau....?" tawarku

dia memandangi isi kotak ,bergantian dengan memandangiku

"emangnya gapapa?" ujarnya tidak percaya

"Gue sarapan ini tiap pagi masih sehat sih sampe sekarang." jawabku

dia kembali tertawa

"mauliate" ujarnya pelan

"hah kenapa.....?"

"itu nama panjangku ,artinya terimakasih " ujarnya sambil tersenyum

aku balas tersenyum

"oh kalau begitu , mauliate juga Mauliate." jawabku

"buat apa ?" Ate balas bertanya

"untuk ngebolehin gue duduk di tempat dengan view paling bagus di kelas" cengirku

dia menunduk dan tersenyum, "tapikan aku bau " lirihnya lagi

aku mengibaskan tangan " wajar kok ,anak anak kaya ini aja yang kagetan ,santai aja "

"kamu tahan?" Murungnya

"kalo gue gak tahan gue pindah, gimana?" tawarku menanggapi

dia mengangguk pelan pelan , wajahnya masih sedikit muram

"Gue tahan lo bau, tapi kalo lo asem gini mukanya gak asik ah " dengusku kemudian

"aku gak pengen kamu pindah" lirihnya

"Gue gak pengen lo cemberut" balasku

kami berpandangan

"oke deal " ujarku sambil mengacungkan kelingkingku

"hah?" matanya mengerjap tidak mengerti ,aku lalu menarik tangannya dan mengaitkan kelingkingku dengan kelingkingnya

"sepakat." ujarku , Mauliate tersadar dan mengangguk angguk senang, lalu kami berdua tertawa

bel pun berbunyi tanda pelajaran dimulai

********

Mauliate

"pulang nak?" Suara mama sedikit mengagetkanku "Iya mak,karung aku tarok di pojok halaman ,abis ganti baju kupilihin ya." Aku membuka tirai kamar untuk mengganti baju

"Sudah makan kau?" Mama melongok ke dalam kamar ,aku sedang mencari kaos yang paling banyak bolongnya untuk dipakai paling sejuk untuk siang yang panas itu.

Aku mengangguk "tadi dibagi teman mak" Ujarku sambil tersenyum

mamak duduk menyebelahiku di atas dipan "sudah ada yang mau temanan denganmu?"

01.Matahari KepagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang