Chapter 1 - Edward Safarez Surendra

119K 8.2K 414
                                    

Haiiiiii selamat datang di bab pertama dari SAFAREZ.

Yuk budayakan untuk vote sebelum membaca cerita iniii!

Selamat membaca yaa semoga sukaak!

Chapter 1 - Edward Safarez Surendra

🦁🦁🦁

3 tahun kemudian...

Safarez meludahkan darah dari mulutnya di aspal. Tangannya kembali mencengkram kemeja sekolah milik Baron, ketua ETROS yang merupakan musuh CASTOR kini. Mata Safarez menyalang. Suasana jalan yang sepi karena kedua lelaki itu memilih menjauh dari keramaian.

"Udah gue bilang, gue ga rebut pacar lo! Cewek lo aja yang gatel," ucap Safarez kasar. Baron menatapnya dengan pandangan benci dan langsung saja melayangkan satu pukulan pada rahang Safarez membuat cengkraman itu terlepas.

"Alah bacot! Terus kenapa lo jalan sama cewek gue kemaren bangsat?!"

Posisi kini berbalik. Baron mencengkram kemeja sekolah Safarez yang sudah kotor dan lusuh. Bahkan ada beberapa bercak darah tetesan dari hidung dan bibir lelaki itu. Safarez terkekeh sinis.

"Informan lo kurang akurat. Jelas-jelas gue lagi bareng sama anak-anak CASTOR. Lo gak terima kan kalau cewek lo yang ngejar-ngejar gue?"

Satu pukulan hampir saja mengenai wajah Safarez namun dengan tanggap lelaki itu menangis dan menendang perut Baron sampai lelaki itu terjatuh.

"Akuin aja, lo emang selalu kalah dari gue Baron Satriatama,"

Safarez mengambil helmnya yang tergeletak di jalan lalu berjalan dengan sedikit pincang menuju motornya. Safarez melirik sedikit kearah Baron yang masih tergeletak sebelum akhirnya ia menancap gas motornya menuju rumah Raja, putra sulung Arya.

Sesampainya dirumah Raja, Natalia yang membuka pintu langsung saja memekik kaget melihat wajah keponakannya yang sudah dipenuhi darah dan lebam-lebam.

"Raja! Turun sini cepet!" pekik Natalia memanggil putranya. Safarez tersenyum lalu menjulurkan tangannya dan bersalaman dengan sopan pada Natalia.

"Astaga," Arya yang baru saja melangkah menuju pintu utama langsung terkejut mendapati anak dari adiknya datang dengan keadaan yang mengenaskan.

"Masuk dulu Farez," ajak Arya lalu merangkul keponakannya menuju ruang keluarga. Raja yang baru saja turun langsung menyipitkan matanya melihat sahabat sekaligus saudaranya itu yang sudah berdarah-darah.

"Lo ngapain kesini bukannya pulang?" tanya Raja yang kini sudah bergabung diruang keluarga bersama Safarez dan orang tuanya.

"Hush Raja!" omel Natalia. Natalia kemudian beranjak dari duduknya menuju dapur untuk mengambil kotak P3K dan minum untuk ponakannya.

"Abis ngapain sih lo?" tanya Raja heran. Perasaan hari ini tidak ada kumpul CASTOR namun mengapa ketuanya menjadi seperti ini?

"Abis dihajar lah. Pake nanya lagi lo," jawab Safarez sebal. Arya mendengus lalu menatap luka-luka milik Safarez. Jika diperhatikan baik secara sekilas maupun dari dekat, Arya benar-benar dapat melihat Rezvan yang dulu saat SMA. Hanya saja, Safarez lebih irit berbicara sepertinya namun jauh lebih brutal dari Rezvan dulu. Lihatlah, raut wajah, fisik secara keseluruhan, dan juga cara lelaki itu berbicara mirip sekali dengan Rezvan. Arya rasa, Acacia hanya kedapatan bagian mengandung dan melahirkan Safarez saja.

"Kamu kenapa gak pulang?" tanya Arya pada ponakannya. Safarez menghela napasnya lalu bersender pada sofa dan memilih memejamkan matanya.

"Males denger omelan Bunda," balasnya. Arya mengangguk mengerti. Acacia semenjak memiliki anak benar-benar bertransformasi menjadi orang tua sesungguhnya. Jiwa orang tua pada adiknya itu benar-benar membuat Arya sedikit ngeri.

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang