Chapter 40 - With You

56K 4.8K 152
                                    

HALOOOOO balik lagii sama bab baru SAFAREZ!

YUKK budayakan untuk vote sebelum membaca cerita ini..

Selamat membaca semoga sukaak!

Chapter 40 - With You

🦁🦁🦁

Safarez berjalan menuju kamar ruang rawat Xavera. Sejujurnya Safarez lelah. Hari pun sudah malam, karena kini menunjukkan pukul 8 malam. Ia lelah setelah seharian menuruti keinginan Hazel kemanapun adiknya itu ingin pergi.

Hazel benar-benar memanfaatkan keadaan. Hazel juga benar-benar memoriti isi dompet Safarez. Lelah sebenarnya. Tapi lelah Safarez terbayar saat tadi ia sempat mengantar adiknya untuk pulang dulu dan adiknya itu memeluknya. Berterimakasih padanya dan mengatakan kalau dirinya senang telah menghabiskan seharian penuh dengan Safarez.

Safarez rasa semua tenaga yang ia keluarkan, semua uang yang ia pakai terbayar saat mendengar kata-kata tulus dari adiknya. Semua terbayar saat ia melihat tawa yang seharian ini terpancar dari wajah cantik adiknya itu.

Safarez menghela napasnya. Badannya rasanya sedikit sakit. Belum lagi memar diwajahnya akibat pukulan Baron masih terlihat dan terasa. Ia sempat termenung memikirkan besok ia akan menemani Xavera juga. Tapi tak apa, Safarez rela seperti ini asal kedua perempuan yang paling berarti di hidupnya setelah Bunda itu merasa senang.

Safarez membuka pintu ruang rawat Xavera dan tersenyum melihat gadisnya itu sedang makan malam dengan susah payah. Tidak ada orang lain di ruang rawat itu selain dirinya dan gadisnya.

Xavera menoleh pada Safarez dan tersenyum senang melihat Safarez tanpa peduli penampilannya yang belepotan.

"Farez! Sini!" ajak gadis itu dengan ceria. Safarez terkekeh melihat sekitaran bibir gadis itu yang kotor dan melangkah mendekati Xavera.

Safarez mengambil tisu lalu membersihkan bibir gadis itu yang kotor. Safarez mengambil mangkuk Xavera namun ditahan oleh gadis itu.

"Jangan!" kening Safarez berkerut.

"Kenapa?"

Xavera tersenyum. "Aku mau latihan banyakin gerak ditangan. Besok kan kita jalan, walaupun kaki aku gak bisa gerak sama sekali, jadi jangan sampe tangan aku juga gitu!"

Safarez tersenyum lalu mengusap rambut Xavera dengan lembut. Ia akhirnya memilih duduk dipinggir ranjang menghadap gadis itu.

"Emang besok mau kemana sih?" tanya Safarez. Xavera tersenyum lalu menggeleng.

"Rahasia. Yang penting besok kamu pakai baju yang santai ya! Celana pendek juga gak papa,"

Kening Safarez berkerut lalu ia mengangguk. Xavera tersenyum. "Tapi gak papa kan aku pake kursi roda besok? Ribet banget ya?"

Safarez menghela napasnya lalu menggeleng. "Gak papa, aku bantuin,"

Xavera kembali tersenyum. Ia menyudahi makannya membuat Safarez membantu gadis itu membersihkannya. Setelah itu Xavera duduk dan menatap Safarez dengan seksama.

"Aku baru sadar. Ini muka kamu kenapa?"

Safarez mengangkat alisnya lalu menggeleng. "Di tonjok orang gila,"

Xavera menghela napasnya. "Baron?"

Safarez mengangguk saja lalu mengambil segelas air untuk Xavera minum.

"Aku udah nulis tau, kita bakal ngapain aja selama tiga hari itu. Yang pasti semua yang kita lakuin gak akan kamu lupain,"

Safarez mengangguk mendengarnya. Ia mengelus pelan dahi Xavera. "Semangat banget ya?"

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang