HALOOOO selamat datang di bab baru cerita SAFAREZ!! AKU DOUBLE UP!
SEDIH BANGET YANG BACA RIBUAN TAPI VOTENYA DIKITT🥺😭
BTW HAPPY 100k readers untuk cerita SAFAREZ!! seneng kalian mau mampir kecerita ini (apalagi kalau vote dan comment sih)
aku tuh selalu baca setiap komen kalian dan jujur beberapa ngakak banget🥰❤️
YUK BUDAYAKAN UNTUK VOTE SEBELUM MEMBACA CERITA INI!
Selamat membaca, semoga sukakk!!
Chapter 44 - Happy Birthday!
🦁🦁🦁
Xavera menghela napasnya menatap cermin yang menampilkan pantulan dirinya. Ia telah selesai di rias oleh salah satu make up artist yang Papinya sewa. Papinya benar-benar total menyiapkan acara malam ini padahal Xavera meminta acara yang sederhana saja cukup. Papinya juga menyiapkan dress sederhana yang menurut Xavera sangat-sangat cantik.
Halaman belakang rumahnya, kolam renangnya semua sudah didekor dengan indah oleh pekerja rumahnya. Memang malam ini acaranya akan diadakan di halaman belakang yang menyambung dengan kolam renang rumah Xavera. Malam ini, semua disiapi dengan sangat rapi dan indah.
"Udah cantik Non, yuk turun. Tamu-tamu Non Xave udah pada dateng,"
Xavera menatap Mbok Sumi dari cermin dihadapannya. Ia tersenyum pelan lalu mengangguk. Mbok Sumi langsung berjalan menghampiri Xavera yang terduduk di kursi rodanya. Meskipun selang oksigen dan selang inpus masih terpasang di tubuhnya, semua itu tak menutupi kecantikan dan sinar yang dipancarkan oleh Xavera.
Saat Mbok Sumi menghampiri Xavera, Xavera langsung menahan tangan Mbok Sumi membuat wanita yang sudah mengenal Xavera sejak Xavera belum lahir itu menoleh bingung.
"Kenapa Non? Ada yang Non butuhin?"
Xavera menggeleng pelan. Gadis itu tersenyum tipis. Ia menarik tangan Mbok Sumi membuat wanita paruh baya itu berjongkok dihadapan kursi roda Xavera.
"Non ada yang sakit?"
Xavera menggeleng lalu memeluk wanita paruh baya itu. Menenggelamkan dirinya dalam pelukkan wanita yang total menjaganya setelah Maminya meninggal. Atau bahkan sejak Maminya di vonis kanker otak seperti dirinya.
"Non?"
Xavera tersenyum. Matanya berkaca-kaca. Sekuat mungkin ia tahan air matanya. Ia tidak mau menghancurkan makeup yang sudah menempel pada wajahnya.
"Makasih Mbok. Makasih buat semuanya," ucap Xavera dengan bergetar.
Mbok Sumi terdiam. Usapan tangan wanita itu perlahan melambat. Xavera merasakan itu. Ia malah mengeratkan pelukkannya pada Mbok Sumi.
"Mbok, maafin Xavera ya. Xavera selama ini bikin susah Mbok terus kerjaannya. Xave juga susah banget disuruh makan sampai Mbok kena omel Papi,"
Xavera mengucapkan itu semua dengan lirih. Ia masih memeluk wanita yang setia bersamanya. Satu-satunya teman Xavera sejak kecil.
"Non Xave bicara apa? Mbok senang, Mbok juga udah anggap Nona anak Mbok sendiri,"
Xavera tersenyum. Ia melepaskan pelukkannya membuat ia menatap Mbok Sumi yang sudah meneteskan air matanya.
"Mbok jangan nangis. Xavera bakal selalu sayang sama Mbok. Makasih ya udah menggantikan peran Mami setelah Mami meninggal,"Mbok Sumi yang menangis membuat Xavera sedikit ikut menangis. Mbok Sumi menggeleng.
"Eh Nona gak boleh nangis ya. Acaranya baru mau mulai masa riasannya nanti rusak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFAREZ
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI] [TELAH DIBACA LEBIH DARI 3 JUTA KALI] Edward Safarez Surendra, putra sulung dari pasangan Rezvan Aileen Surendra dan Acacia Tamara Caldwell. Safarez adalah figur abang yang sangat diidamkan oleh semua orang...