Chapter 35 - It's Not Over Yet

53.8K 5.4K 935
                                    

HALOOOO balik lagi sama bab baru SAFAREZ! Terimakasih atas vote dan comment kalian semua yang bikin aku semangat untuk nulis-nulis terus.

YUK budayakan untuk vote selalu sebelum membaca cerita ini!

Selamat Membaca, semoga suka!!

Chapter 35 - It's Not Over Yet

🦁🦁🦁

Xavera menghela napasnya melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 4 sore. Sudah jam segini tapi kenapa Safarez belum juga datang? Xavera mendecak malas. Bahkan sejak pagi lelaki itu hilang kabar. Pintu ruang rawat diketuk membuat Xavera menoleh dengan antusias.

"Safarez-"

Xavera terdiam. Matanya menatap lurus pada pintu yang terbuka memunculkan gadis dengan seragam sekolah yang sama dengan miliknya. Gadis itu masuk dengan langkah pelan dan senyum tipis.

"Giani?"

Xavera mengerjap tak percaya saat Giani semakin melangkah mendekatinya. Gadis itu akhirnya berhenti disamping ranjang Xavera. Xavera masih terdiam walau dalam hatinya was-was. Xavera membenarkan selang oksigen di hidungnya.

"Hai Xa, apa kabar?"

Giani duduk di sisi ranjang Xavera. Menghadap penuh pada Xavera. Meletakkan tasnya di kursi samping ranjang Xavera.

"Ah, gue baik," jawab Xavera pelan. Xavera menelisik penampilan gadis itu yang kacau. Mata gadis itu sembab dan merah. Namun Giani masih tersenyum pada Xavera.

"Lo sendirian?"

Xavera mengerjap lalu mengangguk pelan. Ia tersenyum pelan merasa sanggup menangani Giani. Sedangkan Giani kini menatap sekeliling ruang rawat Xavera.

"Gimana rasanya tinggal disini sampai sisa umur lo Xa?

"Gimana rasanya hidup tapi tau umur lo gak akan lama lagi?"

Kening Xavera berkerut lalu ia mendengus. Tentu saja kedatangan Giani untuk mengganggunya. Memang apa yang ia harapkan? Giani datang dan meminta maaf? Kembali berteman? Hanya mimpi.

"Kenapa? Lo mau nyoba?" balas Xavera santai. Giani menyeringai sinis.

"Gue denger-denger lo abis koma? Kenapa balik lagi?"

"Bukannya bagus lo gak balik lagi?"

Xavera tertawa sumbang lalu bersidekap. Memandang Giani dengan rendah. "Gue gak mungkin ninggalin cowo gue jadi jomblo,"

"Apalagi untuk lo," sambung Xavera. Giani memutar bola matanya.

"Kenapa? Takut kalau akhirnya Safarez jatuh ke gue?"

Xavera tertawa lalu menggeleng. "Safarez gak suka cewek murah,"

"Itu kenapa Safarez gak akan pernah jatoh ke lo,"

Giani menggeram. "Lo bisa apa emangnya Xavera? Lo bahkan gak bisa jalan," ucap Giani merendahkan.

"Setidaknya Safarez sayang sama gue,"

Giani mencengkram erat lengan Xavera membuat Xavera meringis. "Lo sadar diri Xavera, lo bahkan udah begini penampilannya. Lo pikir diluar sana Safarez gak mungkin cari cewek lain?"

Xavera terdiam. Dalam hatinya menyangkal karena ia percaya pada Safarez. Tapi otaknya selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu tanpa perlu Giani ingatkan.

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang