HALOOOOO semuaaaa!! Balik lagiii sama bab baru SAFAREZ..
Makasih loh udah nunggu updatean aku sampe nerror minta nextHAHAHA tp gapapa aku seneng bgt sama semua apresiasi dari kaliann🥺❤️
YUK budayakan untuk vote sebelum membaca bab iniii!!
maaf ya udah buat kalian digantungHAHAHA aku emang nargetin vote sama comment soalnya sedih banyak yang baca tapi yang vote dikit🥺🥺
Alhamdulillah bab sebelumnya nyentuh targett!! btw ini bab terakhir yg aku upload malam ini karena beberapa dari kalian udah nerrorHAHAHA...
Share cerita ini ke temen-temen kalian juga supaya bisa jadi saksi kisah cinta Farez dan Xave yaaa❤️
Chapter 24 - Lost Control
🦁🦁🦁
Safarez menggeram marah. Ia mengetatkan rahangnya, mengepalkan tangannya menatap kearah Xavera berlari. Wajah Safarez sudah memerah karena emosi. Deru napasnya juga sudah tak beraturan.
Safarez memejamkan matanya merasa muak. Tanpa aba-aba Safarez menonjok keras mading yang terlapisi kaca itu hingga kaca tersebut retak dan membuat tangan lelaki itu luka. Semua terkejut melihat marahnya singa CASTOR itu.
"Rez anjir!" pekik Azgar terkejut. Semua orang masih berkumpul menatap kearah Safarez yang menunduk dengan bahu yang naik turun mengatur napasnya.
Safarez menoleh pelan pada Giani. Ia menatap adiknya dengan dalam dan lirih. "Gi bilang sama Bang Farez, bukan kamu kan Gi? Bukan kamu yang nyebarin kan?"
Safarez merebut dengan kasar kertas pengumuman yang ada ditangan raja. Membiarkan darah yang mengalir dari tangannya mengotori kertas putih itu. Safarez melangkah menuju Giani dengan tatapan tajam. Bel masuk sekolah tak membuat kerumunan siswa-siswi itu bubar.
Giani menahan napasnya saat Safarez sudah berdiri dihadapannya. Safarez menatap Giani dengan mata yang memerah. Wajah lelaki itu memerah. Bibir Safarez bergetar. Lelaki itu sangat merasa sakit pada hatinya.
Semua memandang adik kakak itu dengan penasaran dan takut. Takut Safarez akan lepas kendali.
"Gi selama ini Bang Farez selalu belain kamu Gi. Selama ini Bang Farez selalu prioritasin kamu sama Hazel dibanding Xavera. Jadi tolong bilang sama Bang Farez kamu gak tau apa-apa tentang kertas sialan ini!"
Giani bergetar ditempatnya. Raja sudah berdiri lagi dibelakang Safarez, takut-takut lelaki itu lepas kendali. Giani mengerjapkan matanya, tangisnya sudah meluruh.
Giani menggeleng pelan. Safarez menghembuskan napasnya. Ia tentu percaya adiknya tidak mungkin melakukan hal seperti ini, ditambah Giani adalah sahabat Xavera.
"Gi, Bang Farez percaya kamu gak mungkin lakuin ini,"
Safarez menghela napasnya lalu menggeram kesal. Ia remuk kertas itu dan langsung dilemparinya asal.
"SIAPA ANJING YANG NYEBARIN GINIAN HAH?!" pekik Safarez membuat Giani dan semua orang yang berada disana bergetar takut.
"JANGAN SAMPE SIAPAPUN LO, NANTI GUE HARUS HAJAR PAKE TANGAN GUE SENDIRI!"
Safarez menghembuskan napasnya dan pergi begitu saja dari kerumunan itu. Safarez tidak punya tujuan. Safarez mengambil ponselnya. Berulang kali mencoba menghubungi Xavera tapi sayang panggilan itu tak kunjung diangkat membuat Safarez menggeram. Safarez kesal, ia hanya ingin pergi menenangkan otaknya yang sudah siap meledak. Ia ingin mencari Xavera tapi ia tidak tahu apa-apa tentang keberadaan gadis itu.
Pikirannya hanya tertuju pada Xavera. Dimana gadis itu sekarang. Bagaimana keadaannya. Apakah gadis itu baik-baik saja atau tidak karena Safarez bersumpah ia khawatir sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFAREZ
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI] [TELAH DIBACA LEBIH DARI 3 JUTA KALI] Edward Safarez Surendra, putra sulung dari pasangan Rezvan Aileen Surendra dan Acacia Tamara Caldwell. Safarez adalah figur abang yang sangat diidamkan oleh semua orang...