Chapter 29 - Still Waiting For You

67.2K 5.9K 986
                                    

HALOOOOO gimana nih udah bab 29 lohh!!

Masih setia kan nunggu SAFAREZ?

YUK budayakan untuk vote dan comment cerita ini terus! Jangan lupa di share ke temen-temen kalian buat ikut jadi saksi kisah cinta Safarez dan Xavera.

Selamat membaca semogaa sukak sama bab inii!

Chapter 29 - Still Waiting For You

🦁🦁🦁

Esok paginya setelah bermalaman di ruang tunggu rumah sakit bersama Hazel, Safarez memasuki ruang rawat Xavera bersama Hazel dibelakangnya. Safarez kemudian berjalan dengan pelan ke ranjang Xavera. Gadis itu masih disana, masih seperti terakhir kali Safarez melihatnya sebelum tiba-tiba mesin EKG tersebut menampilkan garis lurus yang membuat Safarez juga hilang raganya.

Berbagai macam alat medis masih menempel di tubuh gadisnya. Hazel menggenggam tangan Safarez dan berjalan menuju ranjang Xavera. Mata Hazel berkaca-kaca melihat pacar Abangnya yang kini bahkan tidak bisa tersenyum seperti biasanya.

"Sayang, hari ini aku bawa Hazel. Dia katanya mau ketemu kamu," ucap Safarez pelan.

Hazel melepas genggamannya dan berdiri disamping ranjang Xavera dan menggenggam tangan gadis itu.

"Kak Xave, bangun yuk. Kita belanja bareng lagi ayo," ucap Hazel dengan bergetar.

"Katanya kita mau prank Bang Farez, makanya ayo bangun,"

Safarez menghela napasnya. Memalingkan wajahnya tak sanggup melihat Xavera dengan penuh selang dan alat-alat medis.

"Nanti kalau Kak Xave bangun, Hazel kenalin sama cowok yang Kak Xave bilang ganteng itu. Yang jadi lawan main film Hazel,"

Safarez menoleh dan mendecak sebal. "Gak ada ya kenalan sama cowok lain,"

Hazel mengerucutkan bibirnya. "Bangun ya Kak Xave, nanti kita diem-diem aja biar Bang Farez gak tau,"

Safarez menghela napasnya dan mengusap rambut Xavera pelan. Ia juga mengusap tulang pipi gadis itu yang semakin terlihat jelas.

"Betah ya tidurnya? Gak kangen sama aku?"

"Tapi aku kangen sama kamu Xa," ucap Safarez pelan.

"Gak apa-apa kalau kamu masih mau tidur. Tapi bangun ya Xa nanti. Sekarang aku biarin kamu istirahat dulu, baru nanti kita senang-senang bareng yaa," tambah Safarez.

Safarez menoleh menatap Hazel yang menguap lalu tersenyum tipis. "Kita pulang ya Haz,"

Hazel mendecak lalu menggeleng. "Gak mau pulang kalau-"

"Makanya itu kita harus selesain bareng-bareng," potong Safarez.

Hazel kemudian mengangguk pasrah. "Xa, aku sama Hazel pulang dulu ya. Nanti aku balik lagi kesini. Aku harap pas aku balik, kamu udah bangun,"

🦁🦁🦁

Safarez memasuki rumahnya bersama Hazel dibelakangnya yang mencengkram erat jaket Safarez. Dilihatnya Bundanya sedang menangis dipelukkan Ayahnya di ruang keluarga. Rumah sepi bahkan Safarez tidak melihat pekerja-pekerja dirumahnya kecuali satpam yang membuka gerbang saat Safarez pulang.

"Bunda," panggil Safarez pelan. Acacia dan Rezvan menoleh pada suara tersebut. Bundanya langsung saja melepas pelukkan Ayahnya dan berlari menghampiri dirinya dan Hazel dan memeluk erat kedua anaknya.

"Bunda pikir kalian beneran gak mau pulang!" suara Bundanya yang bergetar karena menangis membuat Safarez membalas pelukannya dan mengusap punggung Bundanya pelan.

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang