Chapter 7 - Anak Bunda

71.6K 6.5K 741
                                    

HAIII selamat datang di BAB baru cerita SAFAREZ!

YUK BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA....

Selamat membaca semoga sukakkk...

Chapter 7 - Anak Bunda

🦁🦁🦁

Safarez memandangi Aldo yang sedang berdebat dengan Azgar tentang mie instan.

"Gak, mie goreng lebih enak. Fix no debat ya Azgar," ucap Aldo dengan tekanan. Azgar mendengus.

"Kering tau ga lo kering. Meningan kuah lah,"

"Lo ga pulang?" tanya Raja pada Safarez yang kini sedang memainkan ponselnya. Safarez menoleh lalu menggeleng. Safarez mengambil satu kaleng sodanya lalu meminumnya hingga tandas.

"Eh, jam segini ekskul masih latihan kan?" tanya Azgar. Aldo mendengus. "Bilang aja lo mau liat Donna kan?"

Azgar menggeplak kepala Aldo membuat lelaki keriting itu meringis. "Iri aja lo jomblo,"

"Dih kayak lo udah jadian aja. Sadar woi Gar, lo aja gantungin anak orang. Ngajak jadian kagak tapi giliran Donna jalan ama cowok lain cemburu,"

Azgar meringis lalu menatap Aldo. "Emang jadian penting ya? Lagian kan itu cuma status,"

"Bego," ucap Safarez pelan. Azgar menatap ketuanya.

"Hati-hati Donna lama-lama nyerah nunggu lo nembak terus nanti malah sama cowok lain," peringat Raja. Raja menoleh pada Safarez yang kini memainkan ponselnya.

"Lo gak mau ikut Azgar?" tanya Raja pada Safarez. Safarez mengerutkan keningnya. "Ngapain?"

Raja mendengus. "Xavera juga ikut MD loh,"

Aldo langsung saja bangkit dan memilih duduk disamping ketuanya. "Wah...wah, ketinggalan berita apanih gue?"

Safarez menggeleng. Raja tersenyum geli. "Beneran gak mau?"

Azgar ikut terkekeh melihat wajah Safarez yang memerah. "Baru ini gua liat seorang Safarez malu-malu anjing gini,"

"Sialan,"

"Udah sana samperin, ajak pulang bareng gitu," ucap Raja. Safarez menatap ketiga sahabatnya. "Kalau ditolak?"

"Bego..bego, punya ketua ngadepin musuh yang ngeroyok lo sendirian berani. Ngadepin satu cewek malah takut. Safarez bukan sih lo?" ejek Aldo membuat Safarez mendecak.

"Ayo sini Bos, gak usah takut ditolak. Siapa sih yang berani nolak pesona keluarga Surendra?" ajak Azgar membuat Safarez ikut bangkit berdiri dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.

Safarez melangkah menuju kulkas milik Mang Ujang yang berjualan di warkip. Mengambil dua botol air mineral dingin. "Mang nanti ya bayarnya!" pekiknya sembari berjalan menyebrangi jalanan menuju gerbang sekolah bersama Azgar.

🦁🦁🦁

Xavera menghela napasnya lelah. Latihan pertamanya baru saja selesai. Untungnya ia bisa mengontrol diri tidak tumbang selama latihan.

"Xa, Gi, Don gue duluan ya," ucap Roro.

Xavera menoleh dan mengangguk. Xavera beralih menatap Gia yang kini sedang membereskan tasnya.

"Lo dijemput Don?" Donna menggeleng. "Katanya sih Azgar mau nganterin pulang. Tau deh kalau boong," Pandangan Gia beralih pada Xavera yang sibuk mengelap keringatnya dengan handuk kecil.

"Xa dijemput?" tanya Gia. Xavera menggeleng pelan. "Supir gue lagi jemput bokap ke bandara,"

"Pulang sama gue,"

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang