Chapter 19 - After The Truth

58.6K 5.6K 434
                                    

Haii selamat datang lagi di bab baru SAFAREZ!

mana nih yang udah nungguin cerita SAFAREZ?

Yuk budayakan untuk vote cerita ini sebelum membaca yaa!!

Selamat membaca semoga sukaak!

Chapter 19 - After The Truth

🦁🦁🦁

Xavera membuka pintu mobil milik Rezvan dengan pelan. Setelah dirinya turun, ia menoleh pada Rezvan yang ikut turun.

"Makasih...Om," ucapnya pelan sembari menunduk. Kepalanya semakin pening, tangisnya sudah berhenti. Xavera sedikit meringis menahan rasa sakit pada kepalanya. Rezvan mengerutkan keningnya menatap Xavera dalam.

"Kamu baik-baik saja? Kamu pucet banget," ucap Rezvan khawatir pada pacar putranya.

Xavera mengangkat kepalanya mendongak menatap Rezvan dengan sendu. Mati-matian Xavera menahan kesadarannya agar tidak pingsan didepan Ayah dari Safarez.

"Mau saya bantu masuk ke dalam?"

Xavera menggeleng pelan. Ia tersenyum lalu mengambil tangan kanan Rezvan dan menyalaminya dengan sopan.

"Makasih Om sudah ngantar saya pulang,"

Setelah bersalaman Xavera langsung berbalik meninggalkan Rezvan yang menatap khawatir pada gadis itu. Tangan gadis itu sangat dingin saat bersalaman dengannya membuat Rezvan semakin khawatir.

Belum ada lima langkah, mata Rezvan membulat saat melihat tubuh kurus itu terhuyung lalu jatuh ke lantai garasi rumah mewah tersebut.

"Shit!" Rezvan kemudian berlari menghampiri gadis yang sudah tergeletak itu. Dibaliknya Xavera dan diletakkan di pangkuannya. Rezvan membulatkan bola matanya saat melihat Xavera yang sudah mengeluarkan darah dari hidungnya dan bibirnya yang membiru.

Langsung Rezvan mengangkat tubuh ringan gadis itu dan berlari menuju mobil. Membawa gadis itu menuju rumah sakit secepat mungkin.

🦁🦁🦁

Safarez memejamkan matanya dan menghela napasnya lelah. Mencoba tidur tapi hati dan pikirannya terlalu resah. Ia terus memikirkan Xavera.

Lama Safarez mencoba memejamkan matanya sampai dering telepon kembali membuatnya membuka matanya. Dengan reflek Safarez melihat nama pemanggilnya, berharap itu Xavera.

Keningnya berkerut saat mendapati nama Ayahnya. Tanpa basa-basi langsung ia angkat panggilan dari Ayahnya.

Matanya membulat. Tangan yang memegang ponsel ditelinga itu reflek bergetar. Seluruh napas Safarez tersendat saat mendengar ucapan Ayahnya.

"Xavera masuk rumah sakit. Kamu cepet kesini nanti Ayah kirim alamatnya,"

Tanpa berlama-lama lagi, Safarez langsung saja berdiri dari kasurnya dan berlari meraih jaket CASTOR dan kunci motornya. Safarez dengan terburu-buru keluar dan membanting pintu membuat Hazel dan Gia keluar dari kamarnya menatap Safarez yang panik dengan bingung.

Safarez berlari menuruni tangga membuat Acacia memarahi lelaki itu. "Abang awas jatoh!"

Safarez tak mendengarkannya dan malah mengambil helmnya di dekat ruang tamu.

"Abang kenapa sih?!" tanya Hazel tak mengerti. Safarez mendecak.

"Xavera masuk rumah sakit! Ayah barusan ngasih tau,"

Hazel, Acacia, dan Gia membulatkan bola matanya. Hazel ikut panik dan langsung berlari menuju Abangnya.

"Hazel ikut!"

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang