Chapter 20 - Kita

57.3K 5.3K 127
                                    

Haii selamat datang di bab baru SAFAREZ!

Buat kalian yang udah nungguin setiap updatean aku, aku ucapin makasih banyaak yaa kalian bener-bener bikin aku semangat banget!

Yuk budayakan untuk vote dulu sebelum
membaca cerita iniii..

Selamat membaca semoga sukaakk!

Chapter 20 - Kita

🦁🦁🦁

Safarez mengusap rambut Xavera yang tertidur lelap akibat pengaruh obat dari kemoterapinya. Gadis itu tadi sudah sempat muntah-muntah membuat Safarez tidak tega melihatnya. Mungkin karena pengaruh obat dan efek lelah setelah muntah-muntah, Xavera terlelap sudah lebih dari dua jam. Safarez terus mengusap rambut Xavera yang rontok itu. Mata Safarez berkaca-kaca melihat sulitnya hidup menjadi seorang Xavera.

Dering ponsel Safarez membuat Xavera bergerak tak nyaman namun tetap pada tidurnya. Safarez mengeluarkan ponselnya dan mengerutkan keningnya melihat nama Azgar tertera dilayarnya.

"Bos! Lo dimana gila ngilang dua hari?!"

Safarez sampai harus menjauhkan ponselnya dari telinganya mendengar pekikan Azgar. Safarez berdiri dan melangkah mendekati jendela ruang rawat yang menghadap ke belakang rumah sakit.

"Gue ngerawat Xavera, dia masuk rumah sakit," jawabnya.

Suara gaduh di ujung sana membuat Safarez mengerutkan keningnya. "Lo dimana sih Gar? Ribut amat,"

"Bos ke warkip cepetan! Baron ngamuk disini!"

Mata Safarez membulat dan reflek ia berlari mengambil jaket dan helmnya. Sebelum keluar dari ruang rawat, ia sempatkan mencium kening Xavera.

"Nanti aku balik lagi,"

🦁🦁🦁

Safarez memarkirkan motornya dan langsung berlari menghampiri warkip. Menendang salah satu anggota Baron yang hampir memukul Aldo.

"Bangsat!" pekik Safarez saat melihat teman-temannya yang sudah luka-luka.

"Ngapain lo kesini anjing!" ucap Safarez lalu menarik kerah Baron dan dengan mudahnya mendorong Baron sampai lelaki itu terjatuh ke aspal.

Baron mendecih lalu terkekeh. "Bukannya gue udah bilang? Nyawa dibalas nyawa,"

Rahang Safarez mengetat. Tangannya mengepal seolah mengumpulkan emosi tertahannya. Emosi yang berkumpul dengan berbagai alasan selama berhari-hari ini. Langsung saja ia beri satu pukulan sangat keras membuat Baron langsung terjatuh.

Safarez kalap. Pikirannya melayang pada keselamatan keluarganya, penyakit Xavera, dan hal-hal yang mengganggu dirinya beberapa hari ini.

"Bangun lo anjing!" pekik Safarez sembari menarik kerah Baron agar berdiri.

Beberapa anggota ETROS dan CASTOR yang sedang berkelahi berhenti mendengar suara lantang milik Safarez. Beberapa dari mereka merinding, dapat merasakan sendiri hawa gelap Safarez.

"Bokap lo itu pengkhianat! Tau lo?!" ucap Safarez lalu menendang perut Baron sampai Baron terjatuh dan tengkurap diatas aspal.

Raja membulatkan matanya melihat Safarez yang sudah diluar kendali. Ia maju dan menahan tubuh Safarez yang sudah ingin menghampiri Baron yang masih tergeletak.

"Sekali lagi lo dateng dan cari ribut di warkip, habis lo dengan tangan gue sendiri Baron," ucap Safarez tajam.

Safarez menatap beberapa anggota ETROS dengan tajam. "Bawa ketua sampah lo pergi dari sini!"

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang