Chapter 45 - A little Goodbye

91.5K 6.6K 1.2K
                                    

HALOOOO selamat datang di bab baru cerita SAFAREZ!! SEDIH BANGET YANG BACA RIBUAN TAPI VOTENYA DIKITT🥺😭

BTW HAPPY 100k+ readers untuk cerita SAFAREZ!!

YUK BUDAYAKAN UNTUK VOTE SEBELUM MEMBACA CERITA INI!

Selamat membaca, semoga sukakk!!

Chapter 45 - A Little Goodbye

🦁🦁🦁

Xavera tersenyum saat melihat tamu-tamunya kini menikmati hidangan yang disediakan oleh pekerja rumahnya. Ia juga terkekeh saat melihat Aldo dan Azgar yang berebut makanan. Pemandangan seperti ini tentu saja akan Xavera rindukan.

"Hey," Xavera menoleh dan langsung tersenyum saat mendapati Safarez datang dan membawakannya segelas air putih. Xavera menerimanya dan langsung meminumnya.

Safarez menatap Xavera yang hari ini tampak berbeda. Safarez mengakui kalau gadisnya tampak bersinar dan sangat cantik malam ini. Tapi entah kenapa Safarez merasakan perbedaan pada gadis itu. Mungkin tak terlihat tetapi Safarez bisa merasakannya.

"Aku mau ketemu orang tua kamu boleh?"

Safarez mengangguk dan membawa kursi roda Xavera menuju orang tuanya yang kini sedang bercanda dengan para inti CASTOR.

"Bun," panggil Safarez. Seluruhnya menoleh pada Safarez dan Xavera yang baru saja datang.

Para inti CASTOR yang mengerti arti tatapan Safarez pun beranjak meninggalkan tempat itu. Menyisakan Xavera dengan keluarga Safarez.

Hazel maju dan memeluk Xavera. "Selamat ulang tahun kakak ipar,"

Xavera tertawa dan balas memeluk Hazel. "Makasih Haz. Jangan lupa janji kita," bisik Xavera.

Hazel menghela napasnya. Ia melepas pelukkannya. Menatap Xavera dengan nanar lalu mengangguk pelan.

Xavera menatap Bundanya Safarez dengan senyuman. Meskipun hanya beberapa kali bertemu dengan orang tua Safarez, Xavera yakin orang tua Safarez merupakan orang tua yang hebat.

"Tante," panggil Xavera pelan dengan senyuman.

Acacia maju dan memeluk pacar putranya itu. Melihat keadaan Xavera kini membuat Acacia sendiri meringis. Seperti ikut merasakan kesakitan yang gadis itu rasakan.

Xavera membalas pelukan itu. Jujur dirinya ingin menangis sekarang. Memeluk Bundanya Safarez terasa seperti memeluk Maminya. Hangat dan penuh kasih sayang.

Xavera merasa pertahanannya runtuh. Ia menangis dipelukkan Bunda dari pacarnya itu. Safarez yang melihat itu kemudian mengalihkan pandangannya. Tak sampai hati untuk melihat Xavera yang menangis.

"Selamat ulang tahun cantik," ucap Acacia sembari mengelus pelan punggung kurus Xavera. Xavera mengangguk dalam pelukkannya. Ia bergumam lirih pada Acacia.

"Tante terimakasih. Terimakasih sudah melahirkan Safarez. Terimakasih sudah izinin Xavera merasa jadi gadis yang spesial untuk putra Tante. Xavera beruntung," lirih Xavera dalam pelukkan Acacia.

Usapan Acacia berhenti. Acacia ikut merasakan sesak didadanya. Sesak mendengar penuturan lirih gadis dipelukkannya. Mata Acacia pun mulai berkaca-kaca.

"Safarez dan Hazel adalah anugrah terindah," bisik Xavera pelan membuat Acacia mengangguk.

Xavera melepaskan pelukkannya lalu mencium sopan punggung tangan Acacia membuat Acacia ikut meneteskan air matanya. Gadis dihadapannya begitu rapuh.

Xavera beralih menatap Rezvan. Ayah dari Safarez itu tersenyum tipis lalu melangkah menuju kearahnya.

Xavera tersenyum saat Ayah Safarez memeluknya pelan. Menepuk punggung Xavera membuat Xavera merasa tenang.

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang