HAIIII selamat datang lagi di bab baru cerita SAFAREZ!
YUK budayakan untuk vote sebelum membaca cerita ini. Jangan lupa di share juga ke seluruh kenalan kalian supaya ikut jadi saksi kisahnya Safarez dan Xavera!
Selamat membaca, semoga sukak!
🦁🦁🦁
"Kenapa gue yang harus nanggung dendam dan kesalahan kalian?"
Safarez menatap Giani yang kini menunduk dan sibuk menangis. Tatapan datar Safarez berubah menjadi tatapan sinis. Tak ada raut kasihan bahkan iba pada wajah laki-laki itu.
"Lo tanya gue? Tanya sama kuburan nyokap lo!" balas Safarez dengan sengit. Inti CASTOR dan Giani menatap Safarez dengan terkejut. Terkejut mendengar nada kasar dari Safarez yang memandang dingin pada Giani.
"Tanya sama nyokap lo, kesalahan apa yang udah nyokap lo buat sampe ngancurin keluarga gue," tambah Safarez.
Safarez berjalan mendekati Giani. Menunduk menatap Giani yang terduduk di aspal dengan wajah yang masih menangis. Safarez memandang Giani dengan dingin.
"Gue udah bilang sama lo Gi. Lo sama kayak nyokap lo. Sama-sama murah,"
"Sama-sama suka ngancurin hubungan orang,"
Safarez menatap benci. "Lo pikir apa yang terjadi sama lo kesalahan gue? Hazel? Xavera? Atau orang tua gue? Enggak Gi, lo salah,"
Safarez mengalihkan pandangannya. Menatap jalanan yang sepi. Safarez menyeringai.
"Apa yang terjadi sama lo, itu karma yang harus lo terima atas perbuatan murah lo dan nyokap lo,"
Safarez menatap Giani lagi dengan semakin tajam. "Jadi jangan pernah nyalahin keluarga gue, apalagi Xavera atas semua kejadian yang nimpa lo," ucap Safarez mengakhirinya.
Safarez berbalik dan mengambil helmnya yang tergeletak di tanah. Saat akan menuju motornya, ucapan Giani membuat Safarez memberhentikan langkahnya lalu mencengkram erat helm yang ada di genggamannya.
"Gue bakal bunuh bayi ini,"
Safarez memejamkan matanya. Menahan rasa sakit yang menjalar pada hatinya mendapati pemikiran sempit milik Giani. Bagaimana pun calon bayi itu terlalu suci untuk dibunuh.
"Gue bakal bunuh bayi ini kalau lo ninggalin gue Safarez!"
Mata Safarez terbuka. Ia masih membelakangi Giani. Berulang kali ia mengatur napasnya yang tidak stabil akibat membayangi bayi yang dikandung Giani.
"Gue bakal bunuh bayi ini kalau lo gak tanggung jawab Rez!"
Safarez menyeringai sinis. Ia berbalik dan menatap Giani dengan rendah.
"Tanggung jawab? Bahkan gue bukan orang yang hamilin lo," ucap Safarez sinis.
Giani bangkit dan berlari menuju Safarez. Ia hampir menggenggam tangan Safarez namun lelaki itu keburu mundur. Safarez menatap rendah Giani.
"Lo tau apa? Lo mau gugurin itu bayi, mau lo apain, gue gak peduli," ucap Safarez lalu berbalik meninggalkan Giani.
Safarez kembali menghentikan langkahnya saat Giani memekikkan namanya.
"Kalo gitu gue bakal bunuh diri kalau lo ninggalin gue Rez!"
Safarez terkekeh sinis lalu berbalik sedikit. Tanpa mengubah posisinya ia menyeringai.
"Bagus, hidup lo emang gapernah berguna buat siapapun,"
🦁🦁🦁
KAMU SEDANG MEMBACA
SAFAREZ
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI] [TELAH DIBACA LEBIH DARI 3 JUTA KALI] Edward Safarez Surendra, putra sulung dari pasangan Rezvan Aileen Surendra dan Acacia Tamara Caldwell. Safarez adalah figur abang yang sangat diidamkan oleh semua orang...