Chapter 30 - Another Chance

63.2K 5.9K 411
                                    

Halooooooo selamat datang di bab baru SAFAREZ!!

YUK budayakan untuk vote sebelum membaca cerita ini.

Selamat membaca semoga sukaakk!!

Chapter 30 - Another Chance

🦁🦁🦁

Safarez berjalan dengan santai menuju ruang rawat Xavera dengan sebuah bucket bunga mawar putih. Safarez tersenyum saat bertemu Mbok Sumi yang duduk dihadapan pintu ruan rawat Xavera.

"Mbok, sendirian?" sapa Safarez saat berada dihadapan perempuan paruh baya itu.

Mbok Sumi mengangkat pandangannya dan tersenyum saat menatap Safarez. "Iya Den, tadi Bapak baru pulang habis jaga semalaman,"

Safarez mengangguk. "Saya masuk ya?"

Mbok Sumi mengangguk. "Silahkan Den, cuma masih belum ada perubahan,"

Safarez menghela napas lalu tersenyum. Ia kemudian melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat Xavera. Begitu pintu dibuka, ia masih melihat jelas Xavera masih tetap pada posisinya dengan beberapa alat medis yang masih menempel ditubuh kurus gadis itu.

Safarez berjalan menghampiri Xavera dan meletakkan bunganya di nakas samping tempat tidur Xavera. Ia mengusap rambut berminyak Xavera tanpa jijik sedikitpun. Ia juga mengusap pipi gadis itu yang menirus drastis.

"Aku balik lagi, tapi ternyata kamu masih betah tidur," Safarez kemudian menarik bangkunya dan duduk dibangku tersebut. Tangannya mengggenggam tangan Xavera lembut.

"Ketemu siapa sih disana? Cowok ganteng ya makanya kamu betah?"

Safarez menghela napasnya. "Padahal aku nungguin kamu disini,"

Safarez tersenyum pelan. "Bangun yuk. Udah lima hari kamu kayak gini Xa. Masa sih gak kangen sama aku?"

Safarez menunduk. menaruh keningnya di ranjang Xavera. "Kamu enak-enakan tidur sedangkan aku bahkan gak bisa tidur Xa mikirin kamu terus,"

"Aku bahkan bolos sekolah terus cuma demi ngeliat kamu. Untung aja Bunda maklum,"

Safarez masih terus menunduk. "Kok aku disini malah ngantuk ya?"

Safarez mulai memejamkan matanya. Baru akan tertidur, suara erangan seseorang membuat Safarez reflek secara cepat menegakkan tubuhnya.

Mata Safarez mengerjap dan terkejut melihat Xavera yang kini perlahan membuka. Langsung Safarez tersenyum senang dan memencet tombol darurat. Sambil menunggu dokter, Safarez memegang pipi Xavera. Sedangkan gadis itu masih mencoba membuka matanya pelan-pelan.

"Xa? Kamu denger aku kan? Xa?"

belum ada respon membuat Safarez mengelus pelan pipi gadis itu.

"Sayang,"

🦁🦁🦁

Xavera memeluk Maminya. Merasa tidak siap harus meninggalkan Maminya. Xavera meringis menahan tangisnya lagi sedangkan Maminya tersenyum dan mengelus rambutnya.

"Mami beneran gak mau jemput Xave sekarang?"

Maminya menggeleng. Saat Xavera akan berbicara lagi, suara samar Safarez terdengar membuat keduanya terdiam.

"Ketemu siapa sih disana? Cowok ganteng ya makanya kamu betah?"

Xavera mendengus geli dan terkekeh malu sedangkan Maminya tertawa. "Lucu ya Safarez," ucap Maminya.

"Safarez itu galak Mami, suka banget ribut. Nonjok orang udah kayak hobi buat dia. Kemarin itu Xavera mau kenalin ke Maminya eh malah putus," ucap Xavera sedih.

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang