Chapter 23 - Berakhir

61K 5.5K 793
                                    

Haiii balik lagi nihh sama bab barunya SAFAREZ. Seexcited apasi kalian nunggu cerita Farez sama Xavera?

YUK budayakan untuk vote dulu sebelum membaca cerita inii..
Selain itu tolong bantu share cerita CASTOR dan Safarez dongggg hehe🥰❤️

Selamat membaca semuanyaaa!! Semoga sukaaaakk..

Chapter 23 - Berakhir

🦁🦁🦁

Safarez menuntun Xavera berjalan dari parkiran menuju koridor sekolahnya. Tangan kanannya merangkul bahu gadis itu. Safarez tersenyum menatap Xavera yang sudah kembali ceria. Tiga hari sudah berlalu semenjak Xavera menyatakan ingin menyerah. Untungnya kini gadis itu seolah melupakan semua kejadian kemarin dan kembali menjadi Xavera yang semangat.

"Pulang jalan yuk!" Safarez menunduk menatap Xavera yang kini berhenti berjalan dan menatapnya dengan senyuman lebar. Safarez tersenyum.

"Mau jalan kemana?" tanyanya. Xavera tampak berpikir lama. "Aku mau ajak kamu ke makam Mami gimana?"

Kening Safarez berkerut. "Yakin?" tanyanya. Xavera mengangguk. "Aku mau kenalin kamu ke Mami. Kenalin pacar aku yang tukang pukul orang,"

Safarez tertawa. "Kalau Mami kamu suruh putus gimana?"

Xavera tertawa. "Ya putusin lah!"

Safarez memajukan bibirnya. "Gak mau putus," ucap Safarez dengan manja.

Xavera tersenyum senang walau wajah pucat gadis itu tetap tak bisa disembunyikan.

"Abis itu kita makan burger yaa, aku pingin banget burger," ucap Xavera. Safarez mengangguk dan mengusap rambut gadis itu.

"Abis itu kemana ya? Kamu ada saran gak?"

Safarez mengerutkan keningnya lalu menggeleng. "Aku ikut kamu aja," Xavera mendecak.

"Ish gak ada inisiatifnya!" Safarez tertawa dan mengeratkan rangkulannya pada pacarnya ini.

"Makin sayang deh kalau ngambek gini," Xavera mendengus membuat Safarez semakin tertawa.

Beberapa orang menatap Xavera dengan tatapan merendahkan membuat Xavera mengerutkan keningnya. "Aku aneh ya hari ini apa gimana sih? Kok ngeliatinnya pada gitu banget,"

Safarez juga ikut mengerutkan keningnya lalu menggeleng. "Engga ada yang aneh kok," Safarez menatap kearah Azgar yang berlari menghampiri mereka dan menepuk pundak Safarez dengan panik.

"Bos! Gawat Bos!" mata Azgar beralih menatap Xavera sebentar lalu kembali menatap Safarez yang mengerutkan keningnya bingung.

"Apaan?" tanya Safarez. Azgar mengatur napasnya dan menggeleng. "Jangan emosi dulu ya Bos," ucap Azgar pelan. Safarez mendecak.

"Satu sekolah udah tau penyakit Xavera!" ucap Azgar. Safarez dan Xavera membulatkan matanya. Terlebih lagi Xavera yang langsung terhuyung kebelakang hingga ditahan oleh Safarez agar gadis itu tidak jatuh.

"Anjing! Tau darimana?!" tanya Safarez emosi. Azgar melirik pada banyak siswa-siswi yang memandang Xavera dengan sinis dan kasihan.

"Mading Bos. Ditempel disana,"

Sontak Xavera langsung berlari menuju mading sekolah tanpa bisa ditahan oleh Safarez. Mata Xavera berkaca-kaca membaca pengumuman yang menyertakan nama dirinya dan foto dirinya saat berada dirumah sakit dengan informasi yang lengkap tentang penyakitnya. Bahkan tentang Maminya dibawa-bawa membuat hati Xaverah teriris.

"ANJING! SIAPA YANG NEMPELIN GINIAN DISINI HAH?!" pekik Safarez marah.

Kertas itu langsung dirobek saat Safarez sampai disana. Kerumunan siswa-siswi mulai berdatangan dan berkumpul menatap rendah kearah Xavera. Xavera menggelengkan kepalanya dan matanya menatap sendu kearah Safarez yang sibuk merobek kertas-kertas itu dengan emosi.

SAFAREZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang