T e n

1.1K 125 14
                                    

Pikiran Jessica menerawang jauh, apa benar yang dibilang Kevin kalau dia sebenarnya tidak mengenal siapa  Billy? Pertanyaan itu terus mengusik benaknya, bukan karena dia masih ada perasaan dengan pria itu melainkan kepentingan dengan kasus yang sekarang mereka tangani

Setahunya Billy memiliki perusahaan yang bergerak di bidang property , meskipun tergolong masih baru tapi perusahaan itu berkembang pesat, beberapa tender  mega proyek berhasil dia dapatkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jadi kecil kemungkinan jika Billy terlibat dalam sindikat mafia barang barang ilegal.

" Hobi baru neng" tegur seseorang membuat Jessica mendongak , wajahnya berubah ceria seketika mendapati  seseorang yang ditunggunya sudah berdiri didekat meja sambil  merentangkan tangan 

" Melina, ya ampun aku kangen banget sama kamu" ucap gadis itu lansung menghambur memeluk  sahabatnya dengan erat

" Aku juga kangen Jess, maaf baru bisa nemui kamu sekarang" tanpa sepengetahuan Jessica, Melina mengusap bulir bening disudut matanya,

"Iya gak papa lagipula kamu sekarang seorang istri, kemana mana harus izin suami dulu kan" 

" Jangan menyindirku"

Jessica terkekeh , dia melepas pelukan dan mengajak Melina duduk,

"Apa ada yang salah sampai seorang Jessica bisa termenung seperti tadi, orang orang yang melihatmu pasti mengira kamu begitu patah hati "

Gadis itu memutar mata malas

"Gimana gak bengong kalau aku harus menunggu selama ini, dan kamu tau aku sudah menghabiskan satu potong besar cheese cake, dua cangkir  moccachino latte, termenung adalah menu akhir sebelum pelayan cafe ini bosan dengan permintaan ku" tukas Jessica sambil memanyunkan bibir

Melina memasang mata puppy eyes dan membuat jari peace sebagai permintaan maaf

" So, gimana rasanya menikah, aku penasaran ingin tau rupa pria yang sudah membuat kamu berani mengambil langkah hebat ini" tanya Jessica dengan antusias setelah memesan minuman dan makanan untuk Melina

Yang ditanya tidak menjawab, lebih tepatnya bingung, apa yang harus dia katakan

" Hei, kenapa sih, pertanyaan aku salah ya" Jessica merasa gak enak hati dengan perubahan diwajah Melina

Wanita itu menggelengkan kepalanya lemah,

" Semua tidak seperti yang kamu pikirkan Jess, pernikahan ini bukan keinginan ku, aku terpaksa" lirihnya

Jessica cukup terkejut , dia menggenggam tangan Melina seolah memberi kekuatan

" Aku siap mendengarkan Mel"

Lagi lagi Melina menggeleng membuat Jessica bingung dan menatap seksama  kedalam mata teman karibnya itu, Jessica melihat banyak luka yang terpendam disana

" Aku kesini dengan susah payah, aku tidak punya banyak waktu sebelum mereka menyadari, aku dengar kamu dinas di Markas Besar Metro Raya, apa kamu mengenal Morgan?"

Mereka?

Jessica tidak mengerti arah pembicaraan ini, tapi tak urung dia menganggukkan kepala

" Maksud mu Morgan Harry, "Jessica memastikan orang yang dimaksud

Melina mengangguk

" Kami satu tim, bagaimana kamu mengenalnya"

" Kamu ingat dulu aku sempat memberitahu kalau aku menyukai seseorang dari masa lalu ku, dia adalah sahabat kakakku "

Jessica mengangguk

Duo Inteligent Police (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang