" Maafin mommy nak, karena mommy kamu jadi dilema seperti ini" sesal Karin pada putranya
Sebenarnya dia tadi mendengar pertengkaran Kevin dan Jessica serta kericuhan saat ketiga rekannya datang, dia hanya pura pura tidur saat Jessica kembali kekamar,
Saat itulah dia seolah tersadar, bahwa kelemahannya akan menjadi ketidakberdayaan buat orang orang yang sangat disayanginya itu, diapun menguatkan diri agar semua kembali seperti semula
Reynaldi mengusap bahu istrinya memberikan dukungan
" Jangan bicara seperti itu mom, aku begini karena aku sangat marah kenapa aku baru tahu kondisi mommy sekarang, seharusnya aku memenjarakan Jackson sedari lama"
Karin menggelengkan kepala , watak putranya memang keras persis alm . kakeknya
" Tapi Jessica benar, kamu gak boleh gegabah nak, ada kehidupan orang lain yang harus kalian pertaruhkan, susul Jessica jangan biarkan dia menghadapi Jackson sendirian, atau kamu akan menyesal"
Kevin tidak menjawab , jauh didasar lubuk hatinya dia juga sangat mengkhawatirkan kekasihnya
Karin tahu apa yang sangat mengganggu pikiran putra semata wayangnya itu sekarang
"Kamu gak usah mengkhawatirkan mommy, i'm fine son..daddy kamu sudah menambah banyak orang untuk mengamankan disini, jangan sampai Jackson menang, dia ingin kalian terpecah belah"
" Tante Karin benar Vin, sebaiknya kita susul mereka, kau tidak lupa kan mereka pernah menjadi target penembakan , jangan sampai hal itu terjadi lagi" Hans mengingatkan
Kevin menggeleng keras, tidak sanggup membayangkan jika gadisnya kembali mempertaruhkan nyawa
Dan baru saja dia hendak beranjak dari duduk, ponselnya berbunyi, dari Alex, orang yang selalu dia percaya untuk mengawasi Jessica
" Ya Lex, ada apa" jawab Kevin dengan cemas, entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sedang terjadi
Kevin memejamkan matanya gusar sambil mengumpat keras
" Jackson keparat"
***
" Kamu kenapa belum tidur Mel, gak baik ibu hamil tidur terlalu larut" tanya Rheina saat keluar dari kamar mandi dan melihat Melina masih duduk disofa depan TV
" Aku sudah terlalu banyak tidur tan, sampe gak tau lagi seperti apa dunia diluar sana, " jawab Melina getir tanpa mengalihkan pandangannya
Rheina mengerti apa yang dirasakan Melina, bahkan dia saja yang baru berada dua hari disana sudah merasa bertahun tahun,
Kalau saja hari itu dia tidak pulang kerumah, mungkin dia masih berkumpul dengan putrinya, tapi Rheina tidak sepenuhnya menyesal karena disetiap kesulitan ada terselip hikmah,
Siapa sangka dia justru bisa menemani Melina seperti sekarang, sebenarnya mereka tidak benar benar disekap layaknya seorang tawanan, Jackson menempatkannya dikamar yang sama dengan Melina, kamar yang cukup luas ini lengkap dengan berbagai fasilitas , mereka hanya dibatasi untuk urusan komunikasi dan tidak diperbolehkan keluar kamar yang selalu dijaga ketat dan diawasi CCTV
Entah apa alasan Jackson melakukan ini semua tapi feeling Rheina mengatakan kalau Jackson akan memanfaatkan mereka disaat yang tepat
Rheina sebenarnya sudah lama tau kalau Jackson jugalah yang membunuh papa Jessica, sungguh dia merasa sakit hati dan dendam kesumat jika kembali mengingatnya, ingin rasanya dia menggampar pria itu habis habisan kalau perlu dia akan membunuhnya dengan tangannya sendiri, tapi lagi lagi demi memikirkan Melina dia mengurungkan niatnya, dia harus mencari waktu yang tepat untuk mewujudkan keinginan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Inteligent Police (END)
FanfictionKevin Elang Mahendra , hanya bisa pasrah saat sang atasan memintanya menerima Jessica kiara Mila bergabung dalam Tim Khusus yang dipimpinnya,, gadis angkuh dan sok pintar yang sudah menjatuhkan wibawanya