Dengan susah payah mereka menenangkan Rheina , dan menyakinkannya kalau Jessica pasti bisa ditemukan.
Begitu menyadari putrinya hilang Rheina lansung meminta bantuan Kevin, kondisi wanita paruh baya itu bisa dibilang tidak baik saat mereka tiba di lokasi, berkali kali dia menangis histeris memanggil nama anaknya
Kevin dan Timnya tidak tega melihat kesedihan Rheina, untung bujukan beberapa kerabatnya yang datang membuat Rheina luluh dan mau dibawa pulang kerumah, tentu saja Kevin menempatkan beberapa anggota untuk berjaga dirumah mereka
"Arrrgh" Pria tampan itu berteriak kesal,
Sudah hampir tengah malam tapi mereka belum mendapatkan informasi apapun tentang keberadaan Jessica, bahkan dia sudah mengerahkan semua anggotanya yang menyebar disegala penjuru.
Beberapa saksi yang sempat melihat gadis itu juga sudah diperiksa, Apartemen Akasia yang berada disamping Mall tak luput dari penyelidikannya
Tapi Nihil, mereka menemui jalan buntu, dan sepertinya penculikan ini dilakukan oleh orang orang professional, mereka mampu menyabotase bukti utama, sebahagian dari rekaman CCTV Mall pada hari itu hilang hanya tersisa saat dimana Jessica dan mamanya belum sampai disana
" Kau harus istirahat Vin, besok kita lanjutkan lagi pencarian" ujar Hans saat melihat Kevin yang masih duduk di ruang kerjanya , matanya fokus mengamati rekaman yang dia putar lewat layar laptop, meskipun Morgan sudah melaporkan tidak ada yang bisa dijadikan petunjuk dari rekaman tersebut, tapi Kevin bersikeras untuk melihat kembali.
Kevin mengabaikan kelelahan yang sudah menderanya, sedari siang pria itu ikut berkeliling mendatangi tempat tempat yang biasa didatangi Jessica termasuk ke Mansion Billy,
Dia yang tadinya yakin Billy adalah pelakunya harus menelan kecewa karena kata anak buah Billy, boss mereka sedang berada di luar negeri dari seminggu yang lalu
Kevin menyusuri bandara, stasiun dan terminal. Dia juga bahkan menempatkan petugas didaerah perbatasan dan memeriksa setiap kendaraan yang lewat
Begitu penting arti Jessica untuknya, sehingga dia menggunakan seluruh powernya sebagai seorang Perwira yang punya pengaruh besar di Kepolisian
" Kau istirahat saja Hans, aku akan melanjutkan" ucap Kevin tanpa mengalihkan pandangan
Hans menghela napas , percuma menghentikan rekannya itu sekarang, diapun berlalu ke dapur,
Malam ini dia dan Morgan memutuskan untuk menginap di Apartemen Markas, mereka sangat tau, jika dibiarkan sendiri Kevin akan kalap dan tidak memperdulikan dirinya sendiri. Morgan sendiri sudah lelap
" Setidaknya kau juga harus menjaga kesehatan mu Vin, aku yakin Jessica baik baik aja, dia gadis yang kuat" ujar Hans meyakinkan, sambil meletakkan nampan berisi sepiring nasi dengan lauk lengkap yang dibuat Michelle untuk mereka, tak lupa segelas coklat hangat
Kevin menekan tombol pause dan mengusap wajahnya frustasi
"Bagaimana aku bisa tenang Hans, aku tidak tau hal buruk apa yang Mila hadapi saat ini"
Hans menepuk pundak Kevin memberikan semangat
" Tapi kau juga tetap harus kuat, bagaimana kau bisa mencari Jessica sementara kau sendiri sakit, makanlah , lambungmu juga butuh diisi, setelah itu kau bisa meneruskan lagi" lanjutnya
" Kau tau, aku merasa tidak bisa diandalkan, Mila dalam bahaya sementara aku seperti orang bodoh yang tak tau harus berbuat apa"
Hans ikut duduk didepan meja Kevin, mengabaikan rasa kantuk yang mulai menyerangnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Inteligent Police (END)
FanfictionKevin Elang Mahendra , hanya bisa pasrah saat sang atasan memintanya menerima Jessica kiara Mila bergabung dalam Tim Khusus yang dipimpinnya,, gadis angkuh dan sok pintar yang sudah menjatuhkan wibawanya