Setelah hampir dua minggu tinggal bersama Kevin, akhirnya Jessica bisa menarik napas lega, karna sang mama sudah kembali.
Dan untuk mengisi quality time dihari libur ini, Jessica pun menyetujui ide Rheina untuk nongkrong disalah satu cafe yang ada di Akasia Citra Mall,
Alasan Rheina selain dekat dengan rumah, Mall ini juga tempat yang bagus untuk memanjakan mata, banyaknya store barang barang branded membuat jiwa sosialita wanita yang masih cantik diusianya itu meronta.
Jessica tidak pernah membatasi sang mama akan hobi berbelanjanya , karena hanya itu yang bisa menghibur mama, menjadi orangtua tunggal untuknya dan memilih setia pada almarhum papa bukanlah hal mudah, Dan Jessica tidak ingin mengusik, meskipun hal itu bertolak belakang dengan prinsipnya yang memang tidak suka menghabiskan uang untuk barang yang tidak dibutuhkan.
" Jadi selama ini kamu tinggal sama Pak Kevin nak, kok bisa " tanya Rheina antusias begitu mereka menunggu pesanan datang, ada kilatan bahagia yang terpancar dari sorot matanya, dia merasa Jessica dan Kevin memiliki kedekatan lebih dari sekedar atasan dan bawahan, dan dia sangat setuju kalau memang begitu adanya, Kevin adalah sosok mantu idaman selain ganteng, dia juga terlihat baik dan penyayang. Sangat serasi dengan putrinya
" Matanya biasa aja kali ma, "
" Loh memang nya kenapa, biasa aja keleus" sahut Rheina sambil mengedip edipkan kelopak mata dengan ekspresi centil
Jessica mencebik, mamanya memang pinter banget mancing
" Aku tinggal sama Pak Kevin, karena ada kasus penting yang mengharuskan kami sering sama sama , bukan seperti yang ada dalam pikiran mama tuh"
Tentu saja dia bohong , dia tidak ingin mamanya khawatir jika tau alasan sebenarnya, terlebih mama sangat trauma sejak kepergian papa
" Emang kamu tau apa yang ada dalam pikiran mama"
Jessica mengedikkan bahu sambil bangkit dari duduk
" Eh mau kemana, jangan kabur" tahan Rheina saat melihat gadis itu beranjak
" Aku ketoilet bentar ma, kebelet"
" Ooh,,kirain mau lari dari kenyataan"
Gadis itu memutar bola mata malas dan bergegas keluar dari cafe sebelum mama makin nyerocos gak jelas, maklum kalau udah menyangkut putri semata wayangnya , penyakit kepo akut mama langsung kumat..
Dikarenakan hari minggu, Mall ini terasa sangat ramai dari biasanya , bahkan Jessica harus mengantri didekat pintu toilet
Kadung gak tahan gadis itupun naik kelantai berikutnya agar bisa segera menuntaskan panggilan alami yang semakin mendesak
Jessica menarik napas lega setelah menyelesaikan keperluannya, keluar dari sana dia mempercepat langkah menuju lift,, pasti mamanya udah bete nungguin.
Dari kotak kaca ini, matanya bebas mengitari situasi Mall yang riuh dengan berbagai macam aktifitas, suara suara menyatu menciptakan kebisingan khas ala pusat perbelanjaan
Tiba tiba pandangannya menangkap satu objek saat menengadah, seseorang yang sangat dia kenal Billy bersama Kinan dan juga seorang pria paruh baya
Mereka sedang berjalan melewati koridor kaca yang menjadi penghubung Mall dan Apartement , beberapa orang berpakaian safari hitam layaknya bodyguard nampak mengelilingi memberikan pengamanan
Jessica ingat kalau Akasia ini adalah aset orangtua Kinan, jadi tidak heran kalau mereka wara wiri disini, tapi yang jadi pertanyaannya kenapa Billy selalu bersama Kinan

KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Inteligent Police (END)
FanfictionKevin Elang Mahendra , hanya bisa pasrah saat sang atasan memintanya menerima Jessica kiara Mila bergabung dalam Tim Khusus yang dipimpinnya,, gadis angkuh dan sok pintar yang sudah menjatuhkan wibawanya