" gak bisa begitu pak, bagaimanapun kasus ini sudah diserahkan pada saya, berarti saya harus terlibat didalamnya" bantah jessica mendengar pernyataan kevin
" Sebagai atasan saya berhak menarik kembali keputusan saya, lagipula ini kasus besar,belum saatnya kamu menghandle ini langsung"
Jessica mendengus,
" Saya tahu apa yang bapak pikirkan, jangan menilai seseorang sebelah mata pak, saya mungkin masih baru tapi bapak kan bisa lihat sendiri kemampuan saya, bahkan saya tak kalah dari penyidik senior," lanjut Jessica dengan sedikit membanggakan diri, sepertinya menghadapi keangkuhan Kevin harus dengan sikap yang sama
" Memangnya apa yang saya pikirkan, ayolah jangan bersikap seolah kamu itu pahlawan Mila, ini bukan saatnya membanggakan diri diluar sana banyak kasus yang juga butuh perhatian,,jangan pernah menganggap kasus seperti kompetisi yang harus kamu menangkan untuk kepentingan prestise kamu"
Deg
Gadis itu tercekat , tidak menyangka dengan balasan Kevin atas keberatannya, dia sadar dengan posisinya sebagai pendatang baru dalam tim dan tidak punya hak membantah seperti yang dia lakukan sekarang tapi tak pernah terpikir dibenaknya untuk menjadikan kasus sebagai alat untuk kepentingan pribadinya,dia tidak sepicik itu,
" Baiklah jika itu keputusan bapak, saya terima " Jessica berjalan keluar ruangan dengan gejolak emosi yang siap tumpah,
Tes
Satu airmatanya luruh , tangannya bergerak cepat menghapus jejak bulir bening itu, dia tidak ingin orang lain tahu, entah kenapa dia begitu terluka mendengar tuduhan Kevin
Menjadi polisi adalah murni keinginannya, dia ingin menjadi pengayom bagi banyak orang. Meskipun tumbuh dalam keluarga militer tapi Jessica menunjukkan minatnya sendiri tanpa ada intimidasi dari sang papa, melihat tekadnya yang begitu kuat sang papa pun mendukungnya penuh, bahkan Jessica dimasukkan dalam kelas bela diri dan pelatihan menembak meskipun saat itu dirinya masih duduk di bangku SMP, tapi sayang semua harapan papa untuk bisa melihat dia menjadi polisi harus kandas karena papa gugur dalam tugas,
" Kamu terlalu keras vin, Jessica pasti sedih karena ucapanmu" tegur Morgan setelah gadis itu keluar ruangan
Kevin sadar, apa yang dia katakan tadi cukup keterlaluan tapi dia hanya ingin membuat gadis itu mengerti
"Aku tau gan, tapi kalian liat sendiri bagaimana keras kepalanya dia,, "
Michelle tersenyum miring,
" Kayak kamu nggak aja vin, 11 12 lah"
Kevin terkekeh
" Samperin sana, jangan sampai dia merajuk masuk kantor gara gara kau vin" timpal Hans ,
" Emang anak kecil pake dibujuk segala, biar aja dia menenangkan diri sebentar, sejak kapan seorang Kevin mau merendah kan diri, yang ada maunya dia yang menang terus"ujar Michelle dengan nada ketus,
Tentu saja dia tidak setuju dengan ide Hans, dia sangat tau karakter Kevin, selain itu dia juga tidak suka kalau Kevin perhatian sama Jessica , tidak rela jika pria itu menyakiti kekasihnya, baginya Kinan bukan hanya sahabat tapi juga saudara,
Keluarga Kinan sudah banyak membantunya selama ini terutama saat orangtuanya mengalami kebangkrutan
Tapi sayang pikiran Kevin tidak sejalan dengan keinginan Michelle, pria itu justru mengikuti saran Hans , dia keluar ruangan untuk mencari Jessica,
" Baiklah Hans untuk kali ini ku ikuti saranmu, tapi tidak lain kali"begitu kata Kevin sebelum berlalu diringi senyum kecut Michelle
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Inteligent Police (END)
Hayran KurguKevin Elang Mahendra , hanya bisa pasrah saat sang atasan memintanya menerima Jessica kiara Mila bergabung dalam Tim Khusus yang dipimpinnya,, gadis angkuh dan sok pintar yang sudah menjatuhkan wibawanya