Twenty Two

1.1K 118 43
                                    

Yuhu...makasih ya guys,, untuk komen yang belum sempat saya balas..jangan pernah bosan untuk terus mensupport cerita ini,, biar author tetap semangat update🤗😘

***

Morgan terjaga dari tidur saat mendengar ponselnya bergetar, tangannya menggapai gapai kearah nakas, mencari benda pipih miliknya

Sebuah SMS dari nomor tak dikenal, dengan mata yang masih berat dia membuka kolom pesan masuk

"Jessica dalam bahaya kalau kalian tidak segera menyelamatkan, mereka akan membunuhnya, mulai dari Billy, aku mohon segera bergerak cepat"

Pria itu terlonjak begitu membaca pesan tersebut, sontak dia bangkit dan berjalan keluar kamar, dia harus segera memberi tahu Kevin, semoga ini pertanda baik buat mereka

Berkali kali dia mengetuk kamar Kevin tapi tidak ada jawaban, tangannya terulur memegang handle pintu

Cklek

Tidak dikunci,

Morgan tidak menemukan Kevin , ranjang masih terlihat rapi, itu artinya Kevin tidak tidur, matanya tertuju pada pintu balkon yang terbuka,

Dan benar saja, rekannya itu tengah berdiri di tepian balkon dan menatap kosong pada langit malam, Belum pernah dia melihat Kevin sekacau ini

"Vin, kau tidak istirahat"

Pria itu tersentak  dan menoleh kearah Morgan yang sudah berdiri disebelahnya

" Aku gak akan bisa tidur sebelum tau keadaan Mila" ucap Kevin nelangsa

Morgan menghela napas, dia sangat mengerti perasaan sahabatnya itu, dia juga  akan melakukan hal yang sama jika seseorang yang dicintainya mengalami kejadian seperti ini

"Kau harus membaca ini Vin, "ujar Morgan sambil menyerahkan ponsel

Kevin mengerutkan kening, tak urung dia meraih benda itu,  rahangnya mengeras saat mengetahui isi pesan yang diterima Morgan

" Kira kira siapa yang memberi kita petunjuk,"

Morgan Menggeleng

" Aku sudah menghubungi nomornya tapi tidak aktif lagi, sepertinya dia mau membantu tapi tidak mau orang lain tau"

Kevin nampak berpikir

" Bagaimana soal Kinan, apa kau sudah mendapatkan titik terang? " Tanya Morgan

Kevin memang memberitahukan soal siasatnya memasangkan alat pelacak lokasi pada Liontin yang diberikan untuk Kinan  pada kedua rekannya kecuali Michelle

Tapi sejauh ini usahanya belum menunjukkan hasil,  tak ada sesuatu yang mencurigakan dari Kinan, gadis itu hanya beraktifitas di tempat tempat yang memang menjadi rutinitasnya Butik , Apartemen dan Rumah

Bahkan ketika dia menelisik  ke Apartemen Akasia kemaren, Kinan tengah berada diunitnya yang  memang dijadikan kantor , gadis itu nampak sibuk dengan kertas kertas designnya

" Belum ada kemajuan" sahut Kevin pendek

"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang, " desak Morgan lagi, Kevin tidak lansung menjawab, raut wajahnya yang tertekuk menandakan pria itu tengah berpikir keras

Shit , bagaimana aku bisa lupa, umpatnya seorang diri

Kevin mengambil ponsel miliknya diatas meja yang ada disana, terlihat dia menghubungi seseorang

" Maafkan aku mengganggumu selarut ini Rania"

" Gak papa pak, ada yang bisa saya bantu" ujar Rania dengan suara serak khas orang bangun tidur

Duo Inteligent Police (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang