Five

1.2K 112 26
                                    

Jessica berulang kali membaca berkas laporan penyidikan ditangannya, 24 jam sudah berlalu tapi dia belum mendapatkan petunjuk apapun, dari empat orang saksi inti yang perlu dimintai keterangan baru satu orang yang memenuhi undangannya yaitu Minarsih, asisten rumah tangga yang bekerja diapartemen sang model.

Tapi tidak ada kejanggalan dari keterangan  perempuan paruh baya itu , dia mengatakan bahwa sebelum waktu kejadian , Kelly memintanya untuk membeli barang kebutuhan dapur, berdasarkan pantauan CCTV sejak dia keluar dari gedung dan juga CCTV minimarket yang terletak tak jauh dari apartemen menunjukkan kalau Minarsih tidak berbohong,

Tinggal tiga orang lagi, tapi hingga lewat jam yang ditetapkan sosok sosok  itu belum menampakkan batang hidungnya

Pandangan jesicca terus menatap kearah pintu masuk dan jam dinding secara bergantian, perasaannya gelisah, bagaimana kalau dia tidak bisa memenuhi batas yang diberikan Kevin

" Santai saja Jess, gak usah cemas gitu, ketauan banget ini kasus pertama " ucap Briptu Mega yang bertugas di counter pelayanan sambil tersenyum simpul

Jessica memanyunkan bibir

" Waktuku cuma tiga hari kak, dan ini sudah lewat satu hari, atau aku datangi saja mereka ya"

" Kita punya aturan untuk mendatangi saksi Jess, kalau kamu mengambil tindakan sendiri, orang akan berpikir kamu mengintimidasi mereka"

Jessica bukan tidak tahu aturan yang dimaksud,  dia hanya tidak sabar, dan pepatah time is money pantas untuk menggambarkan situasi nya sekarang.
Setiap detik berharga untuknya, bukan karena takut pada ancaman mutasi , tapi ada banyak alasan yang mendasari, naluri sebagai penegak hukum membuat dia merasa bertanggung jawab untuk memberikan keadilan buat Kelly Amanda,  disamping itu  dia juga  tidak ingin mentornya Pak Komjen  Irfan Adam kecewa,

Dan  yang pasti dia  tidak mau kehilangan muka dihadapan Tim yang menaunginya,  dia harus membuktikan kemampuannya terutama pada  Kevin  sehingga pria sombong itu sadar kalau seorang Jessica Kiara Mila pantas untuk diperhitungkan dalam jajaran Tim Diksus

" Hei kok bengong " tanya seseorang menyapa, Jessica mendongak , Lalu mengulas senyum tipis

"Sudah ada perkembangan" tanyanya lagi

Gadis itu menggeleng lemah

" Udah gak usah dipaksain, masih ada waktu besok, gimana kalau kita minum kopi di cafe depan, untuk mengurangi ketegangan kamu"

Jessica melirik kearah Briptu Mega yang terlihat menyibukkan diri dengan laptop didepannya sambil bersikap cuek seolah tak mendengar pembicaraan antara dia dan morgan

Mau menolak tapi ada rasa sungkan, tak urung Jessica menganggukkan kepala

Morgan tersenyum senang

" Mau ikutan ngopi gak ga," tanya Morgan

Mega yang tau itu hanya basa basi semata terang aja menolak,

" Makasih komandan, saya masih jaga"

" Kalau gitu kita cabut gak papakan"

" Siap komandan" tegas Mega kemudian

" Aku tinggal bentar ya kak, kakak mau dipesan kan apa, biar aku bawa kesini aja nanti" ujar Jessica sambil bangkit dari duduknya

" Matcha latte boleh Jess, cuaca mendukung kayaknya nih"

memang sedari pagi langit diselimuti mendung, meskipun belum hujan tapi hawa dingin sudah terasa

Jessica mengacungkan jempol dan berlalu mengikuti langkah Morgan yang sudah lebih duluan keluar

***

Duo Inteligent Police (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang