Eleven

1.1K 109 12
                                    

Morgan menghela napas mendengar penuturan Jessica, dia tidak mengira bahwa gadis itu memiliki hubungan emosional dengan wanita yang dicintainya

" Bagaimana keadaannya sekarang Jess, apa dia baik baik aja?"

" Sepertinya tidak baik bang, ponselnya tak aktif sejak kemaren, "

Morgan makin gelisah, andai saja waktu bisa diulang kembali tak mungkin dia melepas Melina semudah itu, nasi sudah menjadi bubur sebesar apapun kekhawatirannya sekarang  dia tak bisa berbuat  apa apa, 

" Sebenarnya apa yang terjadi bang, kenapa kalian putus"

Morgan tak lansung menjawab, dia mengaduk lattenya perlahan,

" Aku juga tidak tau alasan Melina meninggalkan ku  Jess, selentingan kabar yang kudengar dia menikah dengan duda tua , pengusaha terkenal, tapi aku sendiri tidak tau pasti siapa orangnya, mereka menikah secara tertutup"

Jessica cukup shock, sepengetahuannya sahabatnya itu termasuk pemilih dalam urusan pasangan, standarnya cukup tinggi dan keluarga Melina juga tidak bisa dianggap remeh, mereka mempunyai bisnis hotel dan cottage.

Atau  mereka menikahkan Melina untuk kepentingan bisnis, masih adakah konspirasi seperti itu dizaman sekarang, kalau memang benar sungguh malang nasib sahabatnya.

"  Awalnya aku ikhlas kalau memang Melina bahagia dengan kehidupannya, tapi mendengar ceritamu tadi aku jadi sangsi , aku akan coba cari tau" ungkap Morgan lagi, sorot matanya memancarkan betapa besar cinta yang dia punya untuk Melina,

" Aku siap membantu bang, Melina sahabatku, aku tidak akan membiarkan dia menderita"

" Apa kamu punya rencana Jess"

Gadis itu menimang sejenak, semoga dia tidak salah langkah

" Kita mulai dari Billy Arthadinata"

Morgan mengerutkan kening

"Maaf aku belum cerita ke abang, kalau aku kenal dengan Billy lewat Melina, saat itu Melina sangat mendukung hubungan kami, tapi kemaren sebelum berpisah Melina bilang dia sangat senang kalau aku putus dari Billy, aku yakin semua ini saling terkait"

"Kurasa  kita harus membicarakan terlebih dahulu dengan Kevin ,  "

Jessica mengangguk setuju bagaimanapun Kevin adalah ketua tim, dan Billy juga sudah menjadi target mereka sebelumnya,

Dan tanpa mereka sadari, Kevin sudah mendengar semuanya, pria itu tersenyum penuh arti dibalik atribut penyamaranya

***

Ting tong....

" Apa kau sedang menunggu seseorang Vin" tanya Hans saat mereka berada di apartemen Kevin

Kevin menggeleng dia hendak beranjak membuka pintu,

" Biar saya yang buka pak, " ujar Jessica menawarkan bantuan

" Makasih Mil" yang diangguki gadis itu dengan senyum ramah, melihat hal itu Michelle memasang ekspresi sinis

" Dasar penjilat" batinnya kesal,

Cklek

Seorang wanita dengan dandanan modis berdiri anggun didepan pintu , dress selutut warna peach dengan aksen kerut dibagian dada , kaca mata hitam menghiasi wajahnya , melihat penampilannya bisa dibilang wanita itu dari kalangan high class

Jessica nampak berpikir, dia merasa pernah melihat sosok ini, tapi dimana?

"Kevin nya ada, " ujar sosok itu sambil menyelonong masuk tanpa memperdulikan kehadiran Jessica

Duo Inteligent Police (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang