" apa kamu sudah memberi tahu Billy" tanya wanita paruh baya itu pada gadis yang baru saja keluar dari kamar mandi dan telah berganti dengan pakaian rumah, rambutnya yang basah digelung dengan handuk kecil
Jessica menggeleng,
" Aku ingin memberinya kejutan ma, dia pasti sangat senang kalau tau aku ditugaskan disini" ujarnya dengan senyum mengembang, dia melangkah kearah meja rias dan duduk disana menghadap cermin besar, membubuhkan pelembab pada wajahnya , lalu mengusapkan body lotion pada tangan dan kaki
Rheina, sang mama ikut menyunggingkan senyum mendengar alasan putrinya
" Tentu saja sayang, kalian sudah terlalu lama terpisah, apa istilahnya itu" Rheina nampak berpikir
"LDR ma"
" Ya LDR,," seru Rheina antusias
Jessica tertawa melihat ekspresi mamanya
Dia dan sang kekasih memang menjalani hubungan jarak jauh karena Jessica harus menyelesaikan pendidikanya di akademi kepolisian terlebih dahulu, beruntung Billy yang berprofesi sebagai pengusaha itu mengerti dan selalu memegang komitmen yang sudah mereka buat untuk saling setia
" Mama harap , setelah ini kalian segera menikah"
Jessica memutar bola mata, jengah dengan pembahasan masalah klasik ini, dia paham akan permintaan sang mama, semua ibu yang memiliki putri yang usianya sudah diatas 20 pasti menginginkan hal yang sama, tapi dia belum terlalu tua untuk berumahtangga bukan , semua butuh proses
" Billy belum siap ma, lagipula aku ingin meniti karir dulu, mama gak lupa kan kalau aku baru saja lulus , masa lansung nikah, percuma dong aku ikut pendidikan " kilah jessica sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, suara khas benda itu mengalun mengusik ketenangan
Rheina mendesah frustasi, dia tau permintaanya akan berakhir dengan penolakan
Sebenarnya dia menentang Jessica mengikuti jejak mendiang suaminya yang juga berprofesi sebagai abdi negara, dia khawatir akan apa yang menimpa suaminya juga dialami oleh putrinya, tapi bukan Jessica namanya kalau dia tidak keras kepala, keinginan yang sudah tertanam sejak dini ditambah dengan kepergian sang ayah yang masih meninggalkan misteri membuat tekad Jessica untuk menjadi polisi semakin kuat
Dan Rheina tak bisa menghentikan, dia hanya bisa pasrah,
" Tentu saja mama tidak lupa sayang, tapi sebagai perempuan kamu harus ingat , kita punya batasan , ada masa depan lain yang harus kita raih, soal Billy yang belum siap itu karena kamunya yang bilang belum siap,"
Jessica hanya menghela napas, dia sedang malas berdebat, tubuhnya terlalu lelah setelah beberapa jam menempuh perjalanan darat,
Saat ini yang dia butuhkan adalah tidur sejenak, sebelum dia memberi suprise pada sang kekasih nanti malam , terlebih ini hari spesial bagi Billy, pria itu tengah berulang tahun..
" Kamu istirahat dulu, kopernya biar mama yang bereskan nanti, mama mau masak dulu untuk makan siang" ucap Rheina sambil melangkah keluar kamar ,
Jessica mengangguk lega karena mamanya tidak lagi melanjutkan pembicaraan barusan , dia merebahkan diri diatas kasur, matanya menerawang sejenak pada langit langit kamar,
Tanpa merubah posisi , tangannya terulur mengambil figura diatas nakas, foto dirinya dan Billy yang diambil waktu dia libur dua tahun silam, tampak Jessica tertawa lepas saat berada digendongan pria tampan itu
Hubungannya dengan Billy terjalin cukup lama, berawal dari pandangan pertama di acara party ulangtahun Melina, sahabat Jessica,,
Kedekatan keduanya berlanjut hingga mereka sepakat menjalin kasih, walaupun LDR mereka tetap intens komunikasi setiap kali Jessica dapat kesempatan berkomunikasi dengan dunia luar, karena selama berada di asrama mereka hanya diizinkan sekali seminggu untuk bisa menggunakan ponsel
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Inteligent Police (END)
FanfictionKevin Elang Mahendra , hanya bisa pasrah saat sang atasan memintanya menerima Jessica kiara Mila bergabung dalam Tim Khusus yang dipimpinnya,, gadis angkuh dan sok pintar yang sudah menjatuhkan wibawanya