Sabtu, 21 September 2013. (Part 4).
Di sebuah Kafe yang jaraknya tidak jauh dari rumah sakit tempat Dokter Oh Jae-won bekerja. Di salah satu meja itu ditempati oleh tiga orang.
Suri menonton kartun Pororo di ponsel milik Ibunya. Ia duduk di pangkuan sang Ibu. Aida dan Sehun duduk berhadapan.
"Noona, selama ini Noona kemana saja ? Sehun rindu Noona..."
"Noona kan sibuk, ngurusin putri Noona.."
"Setidaknya Noona bisa mampir sekali-kali. Nitip Dongsaeng di rumahku. Eomma pasti sangat senang lihat anak perempuan semanis Suri.." Sehun menatap.
Aida mengelus rambut putrinya yang duduk di pangkuannya.
"Bukankah Ibumu masih kerja ?"
"Tidak. Eomma tidak kerja lagi. Eomma tetap di rumah."
"Oh... Lalu bagaimana dengan Seung-hoon ?"
"Hyung kuliah di Universitas Kyunghee."
"Oh... Lalu kenapa kamu tidak kuliah ?"
"Nanti kalau ada waktu, Noona.."
"Oppa, nanti keburu tua kalau nunda-nunda kuliah terus.." Suri berceloteh.
"Eh ?"
"Pppfft.." Aida menahan tawa.
"Oppa kan sibuk manggung jadi nggak ada waktu buat kuliah. Nanti absennya malah bolong-bolong.."
Aida memakan kue Red Velvet yang ia pesan. Suri berhenti menonton kartun dan mengembalikan ponsel pada Ibunya.
"Ade mau ?" Aida menyuapi kue pada anaknya.
Suri menggelengkan kepalanya dan menghindari suapan Ibunya.
"Aku jadi ingat kenangan masa kecilku, Noona.." Sehun berkata.
Aida mendengus geli kala mengingatnya.
"Masa kecil Sehun Oppa seperti apa, Mama ?" Suri ingin tahu. Ia mendongak menatap sang Ibu.
Aida tersenyum. "Sehun Oppa sangat nakal dulu. Mama pernah nangis.."
"Jeongmal ?"
"Ya..."
(Flashback Aida POV). Tahun 1996.
"Yoon-hee Unnie..."
Seorang wanita cantik berusia 27 tahun, menoleh dan tersenyum tipis melihat Aida mendekatinya. "Hm, ada apa ?"
Aida menggaruk kepalanya tidak gatal pertanda kalau ia bingung menyusun kata yang akan keluar dari bibirnya.
Senyum geli muncul di bibir Yoon-hee mengetahui niat Aida. "Kamu mau menyuapi Sehun.."
"Uhm... Ya, Unnie.." Aida malu-malu.
Yoon-hee lalu menyerahkan semangkuk bubur pada Aida, teman kuliah suaminya.
"Tolong suapi Sehun. Unnie mau masak dulu," Yoon-hee mengacak-acak rambutnya.
Kini Aida terdiam dan menatap kepergian Yoon-hee ke dapur.
"Nanana..." Suara kecil dari bibir mungil Sehun menyentakkan pikirannya.
Aida menatap anak laki-laki itu. Ia memegang mangkuk berisi bubur. Dengan gugup Aida mencoba menyuapi Sehun. Namun bayi laki-laki itu menolak dan menghindari suapan Aida.
Sehun kecil terus menggerakkan kedua tangannya yang tidak bisa diam. Duk ! Tak terduga, Sehun memukul mangkuk berisi bubur itu tepat di wajah remaja perempuan berusia 13 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suri Yo Han & Para Idol K-Pop
Teen FictionSeorang bocah kecil yang suka pecicilan dan bertemu dengan banyak Idol K-Pop.