65

86 8 0
                                    

Minggu, 29 September 2013. (Part 05).

Suri duduk di pangkuan Bae-joo, sambil makan stik biskuit. Bocah kecil itu menunjukkan keakrabannya dengan cewek muda berusia dua puluh tahun.

Karena gemas, Bae-joo terus menciumi pipinya. Membuat bocah itu tertawa cekikikan. Haerim cemberut melihat kakaknya yang mampu memikat hati anak kecil.

"Unnie, gantian dong..." Haerim menatap.

"Nggak boleh..." Bae-joo membungkus Suri dengan kedua lengannya.

"iiih... Unnie pelit..." Haerim cemberut.

"Suri ah, Unnie juga mau dipeluk..." Haerim memasang ekspresi wajah sedih.

"Sama Dong-hyun Oppa..." Suri menunjuk.

"Dong-hyun ? Nggak mau, dia kan laki-laki..." Haerim merajuk.

Suri tertawa cekikikan. "Sama Tuan Lee..." Ia menunjuk Byung-choon.

"iiiih... Unnie sudah besar, malu..." katanya manyun.

Bae-joo malah menertawakan adiknya. Suri juga ikut tertawa.

Haerim lalu pergi ke kamarnya di lantai atas untuk mengambil sesuatu. Suri memakan stik biskuit.

Haerim kembali dengan membawa kotak ukuran medium. Suri melihatnya. Si kembar mendekati Haerim.

"Ini boneka.."

"Dongsaeng, lihat ada boneka Mickey Mouse sama teman-temannya.."

"Ada Donald, Minnie, Daisy, Goofy dan Pluto.."

Suri melihatnya, turun dari pangkuan Bae-joo, mendekati Haerim, mengambil boneka Mickey dan kembali mendekati Bae-joo.

"Hahahaha..." Mereka tertawa.

"Aiiish..." Haerim manyun.

Bae-joo mengangkat Suri, didudukkan di atas pahanya. Ia tersenyum kemenangan.

"Kapan Unnie meluk Dongsaeng.." Haerim manyun.

Suri menjulurkan lidahnya. Haerim manyun. Mereka tertawa.

Ponsel milik Bae-joo berdering. Suri turun dari pangkuan Bae-joo, mendekati Ibunya, sambil memainkan boneka Mickey Mouse. Bae-joo pergi ke kamarnya untuk mengangkat panggilan teleponnya.

"Mama, bonekanya sama seperti punyanya Mba Chaca..." Suri menatap.

"Iya.." Aida menyahut.

"Suri punya Sachon ?"

Aida menggeleng. "Itu Imo-nya, seumuran dengan si kembar. Sachon-nya aku.."

"Oh..."

"Kamu pernah bilang punya Oppa ?" Dal-sook menatap.

"Oppa-ku sudah meninggal tiga tahun lalu.."

"Oh... Mianhae.."

"Kami turut sedih mendengarnya.."

Aida mengangguk. "Aku jarang bertemu Dimas Oppa. Aku sibuk bekerja di Jepang.."

"Suamimu kerja apa ?" Mi-rae menatap.

Sebelum menjawab pertanyaan itu, Aida menatap putrinya. "Ade main sama Haerim Unnie di kamarnya dulu ya.." pintanya menatap.

Bocah kecil itu menurut, mendekati Haerim dan diajak ke lantai atas. Bersama si kembar, dan Dong-hyun. Baram pergi ke kamarnya.

Suri memasuki kamar Haerim, kamarnya sama seperti kamarnya di asrama.

"Kamar Unnie berantakan sekali.." celotehnya menatap sekeliling.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang