56

103 10 0
                                    

Sabtu, 28 September 2013. (part 04).

Suri sedang membaca bukunya, ketika pintu kamarnya mendadak menjeblak terbuka, membuatnya terkejut. Ia melihat Nayeon berdiri di ambang pintu.

"Nayeonnie ?"

"Baby Panda !!! Siapa yang melakukan itu padamu !" serunya marah. Ia mengabaikan pertanyaan tersebut.

Suri menatap Nayeon yang masuk ke kamarnya. Jeongyeon dan tiga temannya ikut masuk ke kamarnya.

"Aku kan sudah bilang namanya Baram, Nabong. Anaknya Tuan Lee.."

Nayeon menatap Jeongyeon, lalu beralih menatap Suri yang juga menatapnya.

"Unnie tidak terima ada yang menyakiti Dongsaeng-ku yang kiyowo. Ayo kita bakar penyihir kejam itu.." mata Nayeon berkilat-kilat ketika mengatakan kalimat tersebut.

"Tidak, Unnie. Kamsahamnida.."

"Baby Panda !!"

"Aku bilang tidak, Unnie.."
 
Nayeon mendengus kesal, sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Pak Lee akan memindahkan Baram-ssi ke sekolah lain..." Suri menarik nafas dan meletakkan buku bacaannya di meja lipat.

"Sayang sekali padahal dua tahun lagi dia akan lulus.. tapi sekarang harus mengulang kembali di sekolah lain tahun depan..." katanya lagi.

"Itu ulahnya sendiri. Dia pantas menerima hukumannya. Unnie harap dia dipenjara.." Nayeon mendengus.

"Dia pasti malu sudah punya catatan kriminal.." Jeongyeon menatap.

"Biarkan saja dia evil witch.." kata Tzuyu menatap.

"Betul.." Duo Jepang setuju.

Suri tersenyum tipis menatap keempatnya. "Aku bersyukur bertemu dengan kalian..."

Nayeon lalu duduk di matras empuk dan menggenggam tangan Suri, "Unnie juga bersyukur bertemu denganmu.."

"Unnie juga.." Jeongyeon tersenyum.

"Aku juga.." kata Tzuyu berjongkok di depan Suri.

"Kami berdua juga.." kata Sana menatap. Momo ikut tersenyum.

Suri tersenyum menatap mereka satu per satu.

Sementara itu di kediaman Lee Byung-choon. Suasana tampak hening. Baram menangis sesenggukan karena dimarahi oleh kedua orang tuanya.

"Memangnya siapa yang dipukul Baram, Appa ?" tanya putri kedua Byung-choon menatap.

"Namanya Suri Yo Han, anak delapan tahun, Haerim.."

"Suri Yo Han ?" ulang kedua putri Byung-choon bersamaan.

"Sepertinya aku pernah dengar nama itu," kata Haerim menatap.

"Maksudmu anak kecil yang kehilangan anak anjing itu ?" Istrinya Byung-choon, menatap.

"Ah... Suri Yo Han ! Model anak kecil itu ?" Si sulung mengeluarkan sebuah majalah di dalam laci meja.

"Suri Yo Han yang ini ?" Ia memperlihatkan majalah dengan sampul Suri Yo Han.

"Ya, itu Suri Yo Han, Bae-joo.." Byung Choon menatap.

"Gila kau, Baram ! Kamu memukul anak kecil, bagaimana jika Eomma-nya menuntutmu..." Haerim marah.

"Iya, karierku sebagai model pasti ikut terseret gara-gara ini... Aku pernah mengajakmu ke Agensi, semua orang tahu kamu Dongsaeng-ku. Dan jika ini muncul di berita, aku bisa didepak !" Bae-joo ikut marah.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang