72

91 11 1
                                    

Minggu, 29 September 2013. (Part 12).

Sementara itu Aida sibuk memilih-milih pakaian putrinya. Ada beberapa pakaian yang sudah dipilih untuk disumbangkan ke panti asuhan.

"Mama..." Suri masuk ke dalam.

"Apa—" Aida menatap dan kaget karena putrinya tiba-tiba mengecup bibirnya.

Suri lalu membantu Ibunya. Ia memilih-milih mainan yang akan disumbangkan juga. Memasukkannya ke dalam plastik hitam besar.

Di dalam kotak kontainer kini ada bola plastik bergambar Pororo dari Donghae, koleksi mobil Hot Wheels satu koper plastik, lima mainan action figure, mobil remote McQueen, empat boneka Teletubbies, tiga lightsaber star wars, pesawat terbang Pororo, dan bola basket dari Jinyoung.

"Ade yakin mainan itu disumbangin ?" Aida menatap putrinya yang selesai memilih-milih mainan untuk disumbangkan.

"Iya, Ade sudah besar.."

"Oh..." Aida tersenyum geli. "Bagaimana dengan dua boneka itu ?" Menunjuk pada boneka Pororo dan boneka Panda.

Suri melihatnya, "Anio ! Itu dari Hae Ahjussi sama Sulli Unnie.."

Aida sudah selesai memilih-milih pakaian putrinya. Satu kantong plastik hitam penuh.

"Hari ini juga Mama mau ke panti asuhan. Besok Mama pergi ke Jeju..."

Suri hanya diam memainkan boneka Pororo, sudah paham dengan jadwal kerja Ibunya.

"Oji-san bilang Ade jarang menghubunginya. Kenapa ?"

"Ade kan seperti Mama. Sibuk sekolah..."

"Oji-san belum tahu kalau Ade jadi trainee.." kata Aida menatap.

"Terus kalau Oji-san tahu Ade jadi trainee kenapa ? Apa Oji-san marah ?"

"Oji-san pasti khawatir karena jadi trainee itu terlalu berat untuk Ade jalanin.."

"Tapi Ade senang bertemu teman-teman baru. Nggak seperti di sekolah. Mereka rasis.." kata Suri memainkan boneka Pororo.

Aida yang mendengarnya terkejut. "Rasis bagaimana ? Apa mereka membully Ade ?"

"Kan Ade sudah bilang sama Mama kemarin, darah Ade dibilang kotor... Kalau dipikir-pikir julukan itu seperti julukan darah lumpur, seperti Hermione Granger, Mama tahu kan ?"

Aida terdiam mendengarnya.

"Ade memang diawasi sama Pak Byeon tapi tidak di dalam kelas. Ade selalu difitnah, nyontek atau segala macamnya.."

"Berarti Ade punya catatan siswa ?"

"Catatan siswa. Ade simpan di loker... Ade nggak mau bawa-bawa catatan masalah yang sebenarnya bukan Ade yang melakukannya.." Suri meletakkan boneka Pororo di matrasnya.

Aida menatap putrinya yang keluar kamar. Tersirat penyesalan di wajahnya.

Putrinya harus mengalami hal yang serupa dengannya. Dulu sewaktu kuliah Aida juga mengalami bully, tapi ia mengabaikannya dan tidak terlalu peduli.

Aida mendapat bully karena wajahnya dan dipanggil dengan sebutan 'Penjajah'. Tapi ia beruntung karena memiliki banyak teman yang membelanya. Ada geng Chadalrae, Park Jinyoung, Choi Sang-pil, Oh Jae-won, dan banyak lagi.

Tapi putrinya, Suri tidak memiliki siapapun kecuali sang pelindung. Dulu sebelum ada Dongmin, Suri memiliki teman laki-laki dan sekarang sudah lulus Februari lalu.

Di ruang tamu, Suri bermain jumping ball berbentuk Pororo keliling ruangan. Nayeon memotretnya.

Aida keluar dari kamar putrinya dengan membawa dua kantong plastik besar.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang