Sabtu, 21 September 2013. (Part 5).
Tak lama setelah mereka duduk, Pelayan pria menghampiri meja yang dihuni oleh ketiganya dengan membawa daftar menu yang ada di tangannya.
"Ini daftarnya, Misseu.." ucap Pelayan itu, menyerahkan daftar menu.
Aida menerimanya, membuka daftar menu, melihat-lihat menu yang tertera di buku menu.
"Kamu mau pesan apa ?" Jinyoung bertanya dengan lembut pada Suri.
Aida melirik Jinyoung sekilas dan sibuk dengan daftar menu di tangannya.
"Mama, Ade mau makan kimbab tapi jangan pakai wijen.." Suri menatap.
"Hanya kimbab, Ade harus makan..." Aida menatap.
Suri diam menatap sang Ibu, sesekali melirik ke arah Jinyoung.
"Tolong pesan dua steak dengan kentang tumbuk. Satu salad buah—"
"Ade juga mau salad buah, Mama..."
"Ya ya... Dua salad buah. Tidak ada es krim, Ade..." Aida melihat putrinya yang ingin membuka mulutnya.
Suri cemberut sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Jinyoung diam saja, tidak ingin mencampuri urusan Aida.
"Mama, kenapa Jinyoung Ahjussi tidak ditawari makan ?" Suri menegur Ibunya.
Keduanya saling berpandangan. "Ahjussi sudah memesan, Ade..."
"Terus kenapa Ahjussi pesannya steak sama kentang tumbuk. Bukan nasi.." Suri berkata.
"Aiiish..." Aida lelah dengan celoteh putrinya.
"Ade sama Ahjussi pesan makanan yang sama..." Jinyoung menatap. Ia agak senang karena Aida masih mengingat makanan kesukaannya.
"Lha terus Mama makan apa ?"
"Mama tidak makan. Mama makan salad buah..."
"Mama sendiri cuma makan salad buah. Bukannya nasi..."
"Mama sedang diet..."
"Mama sudah kurus, kenapa masih saja diet ?"
"Ya, ampun, Ade..." Aida mengubur wajahnya, dalam telapak tangannya. Pusing dengan kecerewetan putrinya.
Jinyoung dan Pelayan pria itu diam-diam menahan tawa geli mendengar celotehan bocah imut itu.
"Baiklah, itu saja.." Jinyoung menatap Pelayan pria itu.
"Baiklah.." Pelayan pria itu membungkuk dan undur diri.
Suri memandangi Aida dan Jinyoung bergantian. "Jadi– bagaimana Mama sama Jinyoung Ahjussi bisa saling kenal ?"
Dua orang dewasa itu berpandangan satu sama lain. Seperti mendapat sinyal, Jinyoung lalu mengatakan, "Kami bersahabat waktu kuliah.."
"Kuliah ? Bagaimana bisa ? Ahjussi kan lebih tua dari Mama..."
"Mama mengikuti kelas percepatan, sama seperti Ade.."
"Oh... Jinjja.." Suri menatap.
Jinyoung terus memandangi wajah Suri yang mirip dengan Aida. Kecuali mata birunya, ia menduga bahwa itu warisan dari Ayah biologis Suri.
"Apakah Suri sekolah di Hanlim ?" Jinyoung mengamati kaos kerah yang dikenakan oleh bocah kecil itu. Terlihat bordiran logo Sekolah Menengah Atas terkenal di Seoul.
"Ya, benar..." Suri menjawab.
"Sebenarnya berapa umurmu ?" Jinyoung bingung karena sekolah Seni Hanlim adalah Sekolah Menengah Atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suri Yo Han & Para Idol K-Pop
Teen FictionSeorang bocah kecil yang suka pecicilan dan bertemu dengan banyak Idol K-Pop.