48

90 8 0
                                    

Jum'at, 27 September 2013. (Part 03).

Suri sibuk memilih pakaian yang akan ia pakai. Hingga akhirnya Suri memilih kaos Rollingstone dan celana jeans panjang tidak lupa jaket dengan corak kotak-kotak hitam putih, mirip dengan papan catur.

Setelah selesai Suri membawa ranselnya yang berisi mainan action figure dan juga boneka Panda.

"Omo, Baby Panda keren sekali.." Sana menatap gemas melihat penampilan Suri.

"Suri-chan, mau kemana ?" Momo bertanya.

"Pemotretan.."

"Pemotretan. Bukan sekolah.." Momo menatap sepupunya.

"Baru diberitahu tadi."

"Oh... Aiishh.. Suri-chan, jaketnya keren.." Momo iri menatap jaket motif papan catur yang dikenakan Suri.

"Kamsahamnida, Owow.."

"Suri-chan, kapan-kapan Unnie boleh pinjam jaketnya ya ?"

"Nggak boleh, Owow.."

"Aiishh.." Momo cemberut.

Sana malah tertawa. Begitu juga dengan Pinky.

"Dadaah... Unnie, Owow.." Suri melambaikan tangannya.

Sana malah tertawa. Momo yang cemberut, menyikut sepupunya. "Kamu sih, jadi ketularan tuh Suri-chan.."

Pintu terbuka, Tzuyu masuk begitu saja. Sana melihatnya. "Suri-chan baru saja pergi.."

"Hn... Aku tahu.. dia membiarkan aku ke asramanya.."

"Oh..."

"Owow, apelnya jangan dihabisin. Itu punya Baby Panda.." kata Tzuyu ketika melihat Momo mengambil apel dan memakannya.

"Aiiish... Aku bukan Owow.."

"Julukan itu cocok buat kamu, Owow.."

Momo cemberut. "Dasar Sanake.." katanya.

"Mwo ? Apa kau bilang tadi ?"

"S-a-n-a-k-e..." Momo mengeja huruf satu per satu.

"Yak ! Owow, aku bukan Sanake.."

Tzuyu memutar matanya menatap Duo Jepang itu.

"Aku ingat kamu suka nguler sama Yuta Onii-san.." bocor Momo menatap.

"Owow !!" Sana malu karena masa lalunya dibongkar oleh sepupunya di depan Tzuyu yang kini tengah mengerutkan keningnya.

Sementara itu dalam perjalanan, Suri menatap pemandangan jalanan kota Seoul yang ramai.

Pinky mengantar Suri ke sebuah gedung, tempat bocah kecil itu akan melakukan pemotretan.

Setelah sampai di gedung itu, Suri terus menggenggam tangan Pinky, menatap orang-orang yang berlalu lalang.

"Annyeong..." Seorang wanita cantik mendekati keduanya. "Apa kalian orang yang ditunggu oleh Tuan Seo Dong-sik ?"

"Ya, benar..." Pinky mengangguk. "Yang ini modelnya.." katanya menyentuh kepala Suri.

"Oh..." Wanita itu tidak bisa berkata apa-apa karena terpaku pada ketampanan anak kecil itu.

"Aghassi ?" Pinky menyadarkan wanita itu.

"Oh... Maafkan saya. Saya banyak pikiran. Ayo ikut saya.."

Suri mendongak menatap Pinky dan dibalas serupa. Keduanya mengikuti langkah wanita itu. Hingga mereka memasuki sebuah ruang studio.

"Pak Dong-sik, model anak sudah datang.." beritahunya.

Seorang pria paruh baya menoleh, berhenti ngobrol dengan istrinya yang memiliki produk yang dijual.

Suri Yo Han & Para Idol K-PopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang